Jakarta (ANTARA) - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai pembangunan berbagai infrastruktur era Jokowi-Jusuf Kalla belum terkoneksi antarindustri dari satu kawasan ke kawasan lain secara maksimal.

"Artinya infrastruktur yang dibangun saat ini masih bertujuan perpindahan mobilitas orang bukan barang," kata Andry Satrio di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, hal itu menjadi salah satu persoalan atau pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Pembangunan infrastruktur seharusnya bisa menurunkan harga komoditas atau barang.

Sebagai contoh, kata dia, tol laut masih belum begitu efektif menjawab tantangan ekonomi saat kini. Namun, pembangunan infrastruktur jalan sudah dinilai efektif.

Apalagi, Indonesia merupakan negara maritim yang seharusnya keberadaan tol laut bisa menjawab tantangan ekonomi seperti menekan harga komoditas di Indonesia bagian timur dan barat.

"Tujuan tol laut itu jelas agar perbedaan selisih harga komoditas atau barang di Indonesia tidak terlalu jauh," ujarnya.

Oleh sebab itu, keberadaan tol laut harus bisa menekan harga distribusi sehingga mampu mengangkat sisi logistiknya. Berdasarkan laporan Bank Dunia misalnya, untuk nilai logistik Indonesia masih belum terangkat.

Ia menilai berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia masih mendapatkan hambatan-hambatan yang seharusnya bisa diatasi oleh infrastruktur jalan tersebut tetapi faktanya masih baru kepada perpindahan orang bukan barang.

Ke depan, ia berpendapat pemerintah harus bisa menyelesaikan persoalan infrastruktur jika masih berpatokan pada aspek tersebut. Namun, diharapkan lebih kepada pembangunan sumber daya manusia sehingga bisa menghubungkan antar industri di Tanah Air.

"Jadi yang harus dibangun ke depan itu adalah sumber daya manusianya, bukan infrastruktur pisik lagi," katanya.

Baca juga: Menteri BUMN: Pembangunan infrastruktur untuk jadikan Indonesia negara industri 4.0

Baca juga: Kemenperin pacu TKDN infrastruktur penunjang industri 4.0

Baca juga: Pembangunan infrastruktur dukung perkembangan industri properti