Gubernur Sultra usul bangun jembatan menghubungkan Pulau Buton-Muna
21 Juni 2019 20:31 WIB
Ilustrasi. Jembatan Dompak, jalur penghubung pusat pemukiman warga di Kota Tanjungpinang dengan pusat pemerintahan provinsi Kepulauan Riau di Pulau Dompak. Pulau Dompak nantinya akan dijadikan kawasan industri halal (ANTARA News Kepri/Pradanna Putra)
Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengusulkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Aspirasi pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Buton-Muna atau disebut "Tona" sudah lama diidam-idamkan. Mudah-mudahan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo terealisasi," kata Ali Mazi di Kendari, Jumat (21/6).
Usulan pembangunan jembatan "Tona" untuk memperkuat sarana transportasi antarpulau sehingga perpindahan barang dan orang dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Sultra menjadi lebih lancar dan efisien.
Panjang bentangan jembatan "Tona" sekitar 680 meter diperkirakan menelan anggaran triliunan sehingga perencanaan pembangunannya harus dilaksanakan dalam tahun jamak.
"Perjuangan pembangunan jembatan "Tona" sudah berlangsung sejak lama. Dalam kunjungan spesifik Menteri PUPR dan komisi V DPR RI terkait bencana alam banjir pun juga sudah disuarakan," kata Ali Mazi.
Baca juga: Jembatan Bonggo hanyut, jalan Jayapura - Sarmi putus
Anggota komisi V DPR RI Ridwan berkomitmen mendukung rencana pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Buton - Pulau Muna untuk meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Sebagai wakil rakyat di parlemen pusat maka sudah menjadi kewajiban untuk memperjuangkan demi kepentingan rakyat," kata Ridwan, politisi Partai Golkar.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan usulan pembangunan jembatan "Tona" patut didukung karena bermanfaat untuk kepentingan umum.
"Kalau Pulau Muna dan Pulau Buton dihubungkan dengan jembatan yang panjang bentangannya sekitar 700 meter berarti makin singkat waktu yang dibutuhkan untuk bepergian dari dan ke Pulau Buton dan Muna," kata Rahman Shaleh, politisi PAN.
Saat ini, kata dia, masyarakat yang bepergian dari dan ke Pulau Buton dan Muna menggunakan sarana transportasi laut membutukan waktu 3 jam.
Baca juga: Menteri PUPR : Jembatan Ameroro diperpanjang dua kali lipat
"Aspirasi pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Buton-Muna atau disebut "Tona" sudah lama diidam-idamkan. Mudah-mudahan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo terealisasi," kata Ali Mazi di Kendari, Jumat (21/6).
Usulan pembangunan jembatan "Tona" untuk memperkuat sarana transportasi antarpulau sehingga perpindahan barang dan orang dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Sultra menjadi lebih lancar dan efisien.
Panjang bentangan jembatan "Tona" sekitar 680 meter diperkirakan menelan anggaran triliunan sehingga perencanaan pembangunannya harus dilaksanakan dalam tahun jamak.
"Perjuangan pembangunan jembatan "Tona" sudah berlangsung sejak lama. Dalam kunjungan spesifik Menteri PUPR dan komisi V DPR RI terkait bencana alam banjir pun juga sudah disuarakan," kata Ali Mazi.
Baca juga: Jembatan Bonggo hanyut, jalan Jayapura - Sarmi putus
Anggota komisi V DPR RI Ridwan berkomitmen mendukung rencana pembangunan jembatan menghubungkan Pulau Buton - Pulau Muna untuk meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Sebagai wakil rakyat di parlemen pusat maka sudah menjadi kewajiban untuk memperjuangkan demi kepentingan rakyat," kata Ridwan, politisi Partai Golkar.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan usulan pembangunan jembatan "Tona" patut didukung karena bermanfaat untuk kepentingan umum.
"Kalau Pulau Muna dan Pulau Buton dihubungkan dengan jembatan yang panjang bentangannya sekitar 700 meter berarti makin singkat waktu yang dibutuhkan untuk bepergian dari dan ke Pulau Buton dan Muna," kata Rahman Shaleh, politisi PAN.
Saat ini, kata dia, masyarakat yang bepergian dari dan ke Pulau Buton dan Muna menggunakan sarana transportasi laut membutukan waktu 3 jam.
Baca juga: Menteri PUPR : Jembatan Ameroro diperpanjang dua kali lipat
Pewarta: Sarjono
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: