Klungkung, Bali (ANTARA) - Program Inovasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) "Gema Santi" Kabupaten Klungkung, Bali, dilirik PT Pembangkitan Jawa-Bali, yang merupakan anak usaha dari PT PLN.

"Kami ingin melihat langsung program TOSS Gema Santi, untuk mengetahui kinerja dan teknis dari program ini. Bagi kami, nanti bahan bakar dari TOSS yang biasanya menggunakan sampah akan diganti dengan menggunakan tumbuhan eceng gondok yang berada di sekitar Waduk Cirata, yang pertumbuhannya dua persen setiap hari," kata Komisaris Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali Sriyono D Siswoyo dalam keterangan pers yang diterima di Klungkung, Jumat.

Saat berkunjung ke Kabupaten Klungkung dan bertemu Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra (20/6), ia mengatakan perusahaannya memang bergerak di bidang pembangkitan listrik, operasi, perawatan, dan bisnis lainnya yang terkait dengan kelistrikan nasional.



Menurutnya, ada rencananya menerapkan konsep TOSS untuk menangani pertumbuhan eceng gondok, yang selama ini hanya dibersihkan untuk dibuang, atau kalaupun ada yang dikelola jumlahnya sangat terbatas.

“Kami ingin eceng gondok nanti dapat diterapkan dalam program TOSS, yaitu diubah menjadi pelet, sehingga dapat mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Pihaknya ingin mempelajari kinerja dari TOSS dari sisi teknis, termasuk skema kerja sama pembagian tugas yang sudah terjalin antara Pemkab Klungkung, STT PLN, dan PT. Indonesia Power terkait program ini.

"Kami sedang berpikir, jika ini berhasil maka bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan skema kerja sama yang ada di Kabupaten Klungkung bisa kami terapkan di sana," katanya.

Ia juga menegaskan, apabila hal ini berhasil, pihaknya tidak akan lupa bahwa Kabupaten Klungkung yang sudah mengajarinya.

Dalam kesempatan ini, Arif Noerhidayat perwakilan STT PLN mengatakan, TOSS memiliki fungsi selain mengatasi permasalahan sampah yang ada di perkotaan, dapat juga mengatasi kekurangan pasokan listrik.

Keunggulan dari program TOSS ini, katanya, antara lain tidak ada proses pemilahan, sehingga sampah akan diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio activator, dalam waktu tiga hari bau hilang, dan dalam waktu sepuluh hari volume sampah sudah berkurang.

Setelah melewati serangkaian proses tersebut, menurutnya, sampah akan menghasilkan briket dan pelet yang digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mewakili Bupati I Nyoman Suwirta mengatakan, program inovasi Gema Santi merupakan program dengan filosofi menciptakan Kabupaten Klungkung yang bersih dengan pengelolaan sampah yang baik dan indah.

Mengenai manfaat dari inovasi TOSS ini yang berupa pelet yang dapat dimanfaatkan, katanya, merupakan nilai lebih yang didapatkan dari membuat Kabupaten Klungkung bersih dengan menerapkan program tersebut.

Seusai diterima rombongan diajak mengunjungi IPLT Lepang untuk melihat secara langsung proses kinerja dari TOSS Gema Santi.