Asian Para Games 2018
INAPGOC serahkan laporan akhir, Kemenpora: terima kasih
21 Juni 2019 17:18 WIB
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari menyerahkan hasil laporan akhir Asian Para Games 2018 kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewabroto di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2019) (Cornea Khairany)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi hasil laporan akhir dari Tim Penyelesaian Administrasi dan Laporan (TPAL) untuk Indonesia 2018 Asian Para Games.
Laporan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari kepada Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewabroto di Kantor Kemenpora.
“Kami mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kinerja TPAL untuk Indonesia 2018 Asian Para Games yang telah menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik dan bertanggung jawab,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat.
Gatot menyebut laporan akhir itu telah menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa INAPGOC mampu menyalurkan aset-aset properti Asian Para Games kepada pihak-pihak yang memang sangat membutuhkan.
“Sehingga melalui laporan itu, tim INAPGOC juga ingin membuktikan akuntabilitasnya kepada publik bahwa panitia Asian Para Games 2018 tidak hanya sukses saat penyelenggaraan, tetapi juga sukses saat harus mempertanggungjawabkan laporan keuangannya,” ujar Gatot.
Raja Sapta Oktohari sendiri menyebut penyelesaian laporan akhir ini sebagai komitmen INAPGOC dalam mewujudkan sukses administrasi yang menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan panitia INAPGOC.
“Laporan akhir Asian Para Games 2018 kami buat dalam Bahasa Inggris sebagai tanggung jawab Indonesia kepada Asian Paralympic Committee. Selain itu juga sebagai laporan penyelenggaraan dan rujukan bagi negara-negara tuan rumah Asian Para Games berikutnya,” tutur Okto.
Pada saat yang sama, Ketua TPAL Bayu Rahadian mengungkapkan skema distribusi aset yang dilakukan oleh TPAL berbeda dari skema hibah yang dilakukan oleh tim likuidasi Asian Games.
Dari sisi legalitas dan sumber anggaran yang digunakan untuk Asian Para Games, sambung dia, TPAL secara legal berhak mendistribusikan aset-aset eks Asian Para Games 2018 tanpa mengikuti skema hibah barang milik negara.
“Skema TPAL, di satu sisi menguntungkan dari segi kecepatan prosedur, namun juga sekaligus menjadi tantangan karena banyaknya aset yang harus didistribusikan dalam waktu singkat ke berbagai lokasi yang berbeda-beda,” ungkap Bayu.
Untuk selanjutnya, TPAL akan merapikan seluruh dokumen pekerjaan dan ruang kantor INAPGOC sehubungan dengan berakhirnya masa kerja. Dengan selesainya tugas ini, maka secara resmi panitia INAPGOC dapat diberi status likuidasi.
Baca juga: Menpora minta INAPGOC abadikan dokumentasi Asian Para Games
Laporan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari kepada Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewabroto di Kantor Kemenpora.
“Kami mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kinerja TPAL untuk Indonesia 2018 Asian Para Games yang telah menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik dan bertanggung jawab,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat.
Gatot menyebut laporan akhir itu telah menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa INAPGOC mampu menyalurkan aset-aset properti Asian Para Games kepada pihak-pihak yang memang sangat membutuhkan.
“Sehingga melalui laporan itu, tim INAPGOC juga ingin membuktikan akuntabilitasnya kepada publik bahwa panitia Asian Para Games 2018 tidak hanya sukses saat penyelenggaraan, tetapi juga sukses saat harus mempertanggungjawabkan laporan keuangannya,” ujar Gatot.
Raja Sapta Oktohari sendiri menyebut penyelesaian laporan akhir ini sebagai komitmen INAPGOC dalam mewujudkan sukses administrasi yang menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan panitia INAPGOC.
“Laporan akhir Asian Para Games 2018 kami buat dalam Bahasa Inggris sebagai tanggung jawab Indonesia kepada Asian Paralympic Committee. Selain itu juga sebagai laporan penyelenggaraan dan rujukan bagi negara-negara tuan rumah Asian Para Games berikutnya,” tutur Okto.
Pada saat yang sama, Ketua TPAL Bayu Rahadian mengungkapkan skema distribusi aset yang dilakukan oleh TPAL berbeda dari skema hibah yang dilakukan oleh tim likuidasi Asian Games.
Dari sisi legalitas dan sumber anggaran yang digunakan untuk Asian Para Games, sambung dia, TPAL secara legal berhak mendistribusikan aset-aset eks Asian Para Games 2018 tanpa mengikuti skema hibah barang milik negara.
“Skema TPAL, di satu sisi menguntungkan dari segi kecepatan prosedur, namun juga sekaligus menjadi tantangan karena banyaknya aset yang harus didistribusikan dalam waktu singkat ke berbagai lokasi yang berbeda-beda,” ungkap Bayu.
Untuk selanjutnya, TPAL akan merapikan seluruh dokumen pekerjaan dan ruang kantor INAPGOC sehubungan dengan berakhirnya masa kerja. Dengan selesainya tugas ini, maka secara resmi panitia INAPGOC dapat diberi status likuidasi.
Baca juga: Menpora minta INAPGOC abadikan dokumentasi Asian Para Games
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019
Tags: