Tol Japek II selatan ditargetkan rampung 2021
21 Juni 2019 08:12 WIB
Satgas pengadaan tanah mengukur dan mendata tanah yang dilintasi proyek Tol Japek II Selatan di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).
Bekasi (ANTARA) - Jasa Marga Jakarta-Cikampek (Japek) II sisi selatan menargetkan pembangunan konstruksi tol sepanjang 62 kilometer itu rampung pada 2021.
Saat ini, Jasa Marga tengah fokus melakukan pembebasan lahan dan gantu rugi lahan warga.
Direktur Utama Jasa Marga Japek Selatan, Dedi Krisnariawan Sunoto di Bekasi, Jumat, mengatakan, Tol Japek Selatan membentang dari Jatiasih, Kota Bekasi, hingga Sadang, Purwakarta.
"Pembangunannya dibagi menjadi enam seksi di antaranya Jatiasih-Bantar Gebang, Bantar Gebang-Setu, Setu-Sukaragam, Sukaragam-Taman Mekar, Taman Mekar-Kuta Negara, dan Kuta Negara-Sadang," katanya.
Jasa Marga melalui anak usahanya, Jasamarga Japek Selatan (JJS) membagi Jalan Tol Japek II Selatan ke dalam tiga paket yang menghubungkan Jati Asih, Bekasi dan Sadang sepanjang 62 kilometer.
Ketiga paket tersebut masing masing paket 1 (00+00 Sta 9+300) sepanjang 9,3 kilometer, paket 2 (Sta 9+300 Sta 34+150) sepanjang 24,85 kilometer. Kemudian paket 3 (Sta 34+150 Sta 62+00) sepanjang 27,85 kilometer.
Baca juga: Pengukuran tanah tol Japek ditargetkan selesai Mei
Tol ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi. Kelak, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan panjang di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
"Pembangunan jalan tol Japek Selatan II kami targetkan rampung dua tahun ke depan. Saat ini pembangunan konstruksi dengan pembebasan lahannya sedang berlangsung," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah dilakukan sejak Mei 2019. Pada Paket tiga ini, 45 persen lahan adalah milik pemerintah yang terdiri dari lahan yang dikelola Jasa Marga, Kementerian PUPR yang sudah mendapat izin pakainya, dan lahan Perhutani yang diharapkan segera mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.
"Saat ini pengadaan lahan di luar 45 persen memasuki proses musyawarah dan direncanakan uang ganti rugi dapat dimulai untuk dibayarkan pada akhir Juni 2019. Kita targetkan penyelesaian untuk pembebasan lahan sampai dengan 2020, makanya prosesnya dipercepat agar sesuai dengan target," ucapnya.
Dia mengakui, tantangan utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan sehingga menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Apalagi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah pembebasan lahan bagi keperluan proyek.
Dedi berharap, kehadiran Tol Japek II Selatan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan.
"Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat dan bisa meningkat perekonomian di wilayah antara Jakarta hingga Cikampek," tandas Dedi.(KR-PRA).
Baca juga: Waskita Karya menangkan tol Jakarta-Cikampek II Selatan seksi tiga
Saat ini, Jasa Marga tengah fokus melakukan pembebasan lahan dan gantu rugi lahan warga.
Direktur Utama Jasa Marga Japek Selatan, Dedi Krisnariawan Sunoto di Bekasi, Jumat, mengatakan, Tol Japek Selatan membentang dari Jatiasih, Kota Bekasi, hingga Sadang, Purwakarta.
"Pembangunannya dibagi menjadi enam seksi di antaranya Jatiasih-Bantar Gebang, Bantar Gebang-Setu, Setu-Sukaragam, Sukaragam-Taman Mekar, Taman Mekar-Kuta Negara, dan Kuta Negara-Sadang," katanya.
Jasa Marga melalui anak usahanya, Jasamarga Japek Selatan (JJS) membagi Jalan Tol Japek II Selatan ke dalam tiga paket yang menghubungkan Jati Asih, Bekasi dan Sadang sepanjang 62 kilometer.
Ketiga paket tersebut masing masing paket 1 (00+00 Sta 9+300) sepanjang 9,3 kilometer, paket 2 (Sta 9+300 Sta 34+150) sepanjang 24,85 kilometer. Kemudian paket 3 (Sta 34+150 Sta 62+00) sepanjang 27,85 kilometer.
Baca juga: Pengukuran tanah tol Japek ditargetkan selesai Mei
Tol ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi. Kelak, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan panjang di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
"Pembangunan jalan tol Japek Selatan II kami targetkan rampung dua tahun ke depan. Saat ini pembangunan konstruksi dengan pembebasan lahannya sedang berlangsung," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah dilakukan sejak Mei 2019. Pada Paket tiga ini, 45 persen lahan adalah milik pemerintah yang terdiri dari lahan yang dikelola Jasa Marga, Kementerian PUPR yang sudah mendapat izin pakainya, dan lahan Perhutani yang diharapkan segera mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.
"Saat ini pengadaan lahan di luar 45 persen memasuki proses musyawarah dan direncanakan uang ganti rugi dapat dimulai untuk dibayarkan pada akhir Juni 2019. Kita targetkan penyelesaian untuk pembebasan lahan sampai dengan 2020, makanya prosesnya dipercepat agar sesuai dengan target," ucapnya.
Dia mengakui, tantangan utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan sehingga menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Apalagi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah pembebasan lahan bagi keperluan proyek.
Dedi berharap, kehadiran Tol Japek II Selatan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Cikampek dari sisi selatan.
"Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat dan bisa meningkat perekonomian di wilayah antara Jakarta hingga Cikampek," tandas Dedi.(KR-PRA).
Baca juga: Waskita Karya menangkan tol Jakarta-Cikampek II Selatan seksi tiga
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: