Tokyo (ANTARA) - Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), pada Kamis memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar guna mendukung perekonomian di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai arah masa depan ekonomi global.
Pada akhir pertemuan dua hari, Dewan Kebijakan BOJ memilih tujuh berbanding dua untuk mempertahankan suku bunga jangka pendek pada minus 0,1 persen dan mempertahankan suku bunga jangka panjang mendekati nol.
Dewan bank sentral pada akhir pertemuan juga memilih dengan suara bulat untuk tidak mengubah program pembelian aset besar-besaran.
Bank sentral mempertahankan penilaian dasarnya terhadap ekonomi dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan.
"Ekonomi Jepang telah berada pada tren ekspansi moderat, dengan siklus yang baik dari pendapatan hingga pengeluaran beroperasi, meskipun ekspor dan produksi telah dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi luar negeri," kata pernyataan itu.
"Risiko-risiko negatif terkait ekonomi luar negeri kemungkinan besar akan signifikan, dan juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap sentimen perusahaan dan rumah tangga di Jepang," katanya.
Baca juga: Bank sentral Jepang diperkirakan tahan kebijakan moneter ultra-longgar
Baca juga: Bank sentral Jepang siap tingkatkan stimulus antisipasi target inflasi
Baca juga: Indonesia-Jepang perbarui pertukaran mata uang senilai 22,76 miliar dolar
Bank sentral Jepang pertahankan kebijakan moneter ultra-longgar
20 Juni 2019 16:30 WIB
Kantor pusat bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ) di Tokyo (Foto: Kyodo)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: