Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menginginkan program Tol Laut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tepat guna agar dapat membantu mengatasi disparitas harga sehingga dapat menekan harga pangan yang dibutuhkan oleh warga.

Bambang Haryo Soekartono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan berdasarkan pantauannya, selama ini pengiriman barang melalui moda transportasi laut kerap menguntungkan pihak pedagang sehingga mengakibatkan disparitas harga di tengah masyarakat.

Karena itu, ujar Bambang Haryo, seharusnya bila Tol Laut sudah mendapatkan subsidi, harga berbagai kebutuhan pokok yang dikirim melalui kapal laut seharusnya bisa ditekan.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan bahwa masih belum efektifnya Tol Laut bukan karena pihak operator tetapi dari pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang belum merinci bahan-bahan pokok apa yang dibutuhkan warga di daerah yang dilalui Tol Laut.

Baca juga: Program Tol Laut akan terus dilanjutkan

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis dalam Raker Komisi V dengan Kemenhub di Jakarta, Selasa (18/6), mengatakan komisi yang dipimpinnya akan melakukan kunjungan kerja spesifik untuk memastikan apakah program Tol Laut berjalan dengan efektif.

Fary menyebutkan bahwa untuk menentukan persetujuan terkait dengan alokasi besaran subsidi di sejumlah program Tol Laut, pihaknya akan melakukan pendalaman terlebih dahulu antara lain dengan melalui kunjungan kerja tersebut.

Baca juga: Pelindo I terus berbenah genjot program Tol Laut

Sebelumnya, Penulis Buku "Memadu Fungsi Tol Darat dan Laut Menggugah Keadilan Distributif dan Komutatif" Ansel Alaman menyatakan, penguatan tol darat dan tol laut dinilai mampu menekan disparitas harga bahan pokok di Nusantara.

Ansel dalam acara bedah buku tersebut di Jakarta, 12 April 2019, mengatakan bahwa disparitas, konektivitas serta luas wilayah Indonesia menjadi alasan pentingnya memadukan fungsi tol darat dan laut.

“Persoalan tersebut menjadi dasar, dan telah diupayakan solusinya oleh pemerintah dan legislatif (DPR). Karenanya buku ini berfokus pada upaya pemerintah mewujudkan kerja sama swasta memadukan keduanya, tol darat dan laut,” katanya.

Salah satu perwujudan tol laut telah diimplementasikan melalui Program Kontainer Masuk Desa. Program ini ditandai dengan pengiriman perdana tiga ton beras yang diangkut kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara II dengan tujuan desa-desa di kecamatan Essang Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, dari Surabaya, Jawa Timur.

Selain diharapkan mampu menurunkan disparitas harga, program kontainer masuk desa diharapkan juga dapat memastikan ketersediaan berbagai bahan pokok dan penting di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.

Baca juga: Pengamat : Pemerintah berhasil jaga harga pangan stabil saat Ramadhan

Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Kargo dan Tol Laut PT Pelni, Harry Budiarto mengatakan, angkutan tol laut yang selama ini berjalan cukup menggugah, karena mampu mengurangi disparitas harga secara langsung.

“Kami sangat merasakan bahwa manfaatnya begitu besar mengurangi disparitas harga sebab selama ini harga yang diterima masyarakat kepulauan itu adalah harga dari kota-kota besar atau tidak langsung, sekarang justru bisa langsung,” ungkapnya.