Aplikasi Tekno Plasma Nano Bubble diterapkan di Tukad Badung Denpasar
20 Juni 2019 12:22 WIB
Aplikasi Teknologi Plasma Nano Bubble diterapkan sebagai sistem pemulihan kualitas air di Tukad Badung Denpasar oleh KLHK dan Pemerintah Kota Denpasar, guna menangkap material yang bau dan kotor dengan reaksi oksigen. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2019)
Denpasar (ANTARA) - Keberadaan Aplikasi Teknologi Plasma Nano Bubble diterapkan sebagai sistem pemulihan kualitas air di Tukad Badung Denpasar, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama Pemerintah Kota Denpasar.
"nah sistemnya namanya itu kan Nano Buble, waktu Asian Games ada sungai di DKI, tampilannya kotor, hitam dan bau, jadi itu kita beresin pakai nano buble, sama juga di Depok, di Danau Pladen. Nah pola ini sederhana juga, dari teknologi yang diciptakan oleh LIPI, seperti bola - bola udara, yang isinya adalah oksigen yang fungsinya akan menangkap material yag bau dan kotor dengan reaksi oksigen, sekitar 1- 2 minggu dapat diatasi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, di Tukad Badung, Denpasar, pada Kamis.
Ia juga mengatakan kepada masyarakat khususnya di Bali untuk tidak membuang sampah lagi kesungai dan menyarankan untuk dapat merawat tempat - tempat seperti sungai yang ada di Tukad Badung tersebut.
Penerapan sistem nano buble ini menggunakan konsep Ecoparian, yang bertujuan mengembalikan sungai sebagai sumber kehidupan, dan menjadikan sungai sebagai halaman depan tempat publik berinteraksi, sehingga tercipta budaya malu untuk membuang sampah dan limbah ke sungai dan danau.
Teknologi Plasma Nano Bubble yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Instrumentasi, LIPI. Teknologi tersebut terdiri dari dua sub-sistem, yaitu: Plasma Generator dan Nano Bubble generator. Nano bubble generator berfungsi untuk menambah oksigen terlarut dalam kolom air sebanyak 22 meter kubik per jam sehingga dapat mengaktifkan mikroorganisme pengurai yang hidup di kolom air maupun sedimen.
Plasma Nanobubble sendiri membantu menguraikan bakteri penyebab bau, setelah itu bekerja untuk memberikan oksigen sehingga ekosistem dapat hidup kembali. Selain itu, pemulihan kualitas air dengan konsep ecoparian tersebut dilakukan bersama-sama oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat berfungsi sebagai quick win atau small win untuk menunjukkan bahwa perbaikan kualitas air sungai dan danau dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat.
Sebagai bentuk dukungan kegiatan restorasi Sungai Badung di Kota Denpasar, KLHK memberikan bantuan 3 (tiga) unit Plasma Nano Bubble Generator yang bertujuan agar kualitas air Sungai Badung dapat dipulihkan.
"Ini merupakan bantuan pusat, yang sebelumnya sudah Bapak Presiden menyampaikan pada saat kunjungan sebelumnya ke Pasar Badung.
Alat ini ditangani oleh Menteri LH dan baru pertama kali digunakan di sungai tukad Badung ini.
Selanjutnya pemasangan alat akan dilakukan lagi di Tukad Rangde. Yang mana sudah dilakukan uji coba sama Kementerian," kata Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Baca juga: KLHK apresiasi aplikasi Sidarling di Kota Denpasar
"nah sistemnya namanya itu kan Nano Buble, waktu Asian Games ada sungai di DKI, tampilannya kotor, hitam dan bau, jadi itu kita beresin pakai nano buble, sama juga di Depok, di Danau Pladen. Nah pola ini sederhana juga, dari teknologi yang diciptakan oleh LIPI, seperti bola - bola udara, yang isinya adalah oksigen yang fungsinya akan menangkap material yag bau dan kotor dengan reaksi oksigen, sekitar 1- 2 minggu dapat diatasi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, di Tukad Badung, Denpasar, pada Kamis.
Ia juga mengatakan kepada masyarakat khususnya di Bali untuk tidak membuang sampah lagi kesungai dan menyarankan untuk dapat merawat tempat - tempat seperti sungai yang ada di Tukad Badung tersebut.
Penerapan sistem nano buble ini menggunakan konsep Ecoparian, yang bertujuan mengembalikan sungai sebagai sumber kehidupan, dan menjadikan sungai sebagai halaman depan tempat publik berinteraksi, sehingga tercipta budaya malu untuk membuang sampah dan limbah ke sungai dan danau.
Teknologi Plasma Nano Bubble yang dikembangkan oleh Balai Pengembangan Instrumentasi, LIPI. Teknologi tersebut terdiri dari dua sub-sistem, yaitu: Plasma Generator dan Nano Bubble generator. Nano bubble generator berfungsi untuk menambah oksigen terlarut dalam kolom air sebanyak 22 meter kubik per jam sehingga dapat mengaktifkan mikroorganisme pengurai yang hidup di kolom air maupun sedimen.
Plasma Nanobubble sendiri membantu menguraikan bakteri penyebab bau, setelah itu bekerja untuk memberikan oksigen sehingga ekosistem dapat hidup kembali. Selain itu, pemulihan kualitas air dengan konsep ecoparian tersebut dilakukan bersama-sama oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat berfungsi sebagai quick win atau small win untuk menunjukkan bahwa perbaikan kualitas air sungai dan danau dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat.
Sebagai bentuk dukungan kegiatan restorasi Sungai Badung di Kota Denpasar, KLHK memberikan bantuan 3 (tiga) unit Plasma Nano Bubble Generator yang bertujuan agar kualitas air Sungai Badung dapat dipulihkan.
"Ini merupakan bantuan pusat, yang sebelumnya sudah Bapak Presiden menyampaikan pada saat kunjungan sebelumnya ke Pasar Badung.
Alat ini ditangani oleh Menteri LH dan baru pertama kali digunakan di sungai tukad Badung ini.
Selanjutnya pemasangan alat akan dilakukan lagi di Tukad Rangde. Yang mana sudah dilakukan uji coba sama Kementerian," kata Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Baca juga: KLHK apresiasi aplikasi Sidarling di Kota Denpasar
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: