Pupuk Indonesia didaulat jadi perusahaan paling kreatif 2019
19 Juni 2019 20:05 WIB
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana (tengah) menerima penghargaan Indonesia Most Creative Company 2019 dari Majalah SWA, Senin, 17 Juni 2019. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) didaulat sebagai Indonesia Most Creative Company 2019 oleh Majalah SWA dalam ajang penghargaan The Best Outstanding Innovator (OCI) dan Indonesia Most Creative Company 2019.
Dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, penghargaan itu diberikan Pemimpin Umum majalah SWA Kemal Gani dan Direktur Eksekutif PPM Management Bramantyo Ilham kepada Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana dalam gelaran di Jakarta, Senin (17/6) malam.
"Penghargaan ini diraih berkat kerja keras dan loyalitas perusahaan melalui ide kreatif dan inovasi untuk kemajuan perusahaan. Prestasi ini juga akan memberikan motivasi pada karyawan untuk selalu berinovasi dalam mengatasi tantangan di perusahaan masing-masing," ujar Wijaya.
Pupuk Indonesia sebagai salah satu pemain terbesar industri pupuk di pasar Asia Pasifik dinilai berhasil mewujudkan sinergi antaranak perusahaan di bidang pupuk guna meningkatkan efisiensi sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.
"Untuk meningkatkan daya saing kami akan terus melakukan efisiensi. Salah satu upaya efisiensi yang sudah berhasil diwujudkan yakni dalam hal efisiensi pemakaian bahan baku, dan ditopang juga dengan program revitalisasi pabrik yang kami lakukan," kata Wijaya.
Belum lama ini, Pupuk Indonesia juga meraih penghargaan dari Majalah Warta Ekonomi dalam ajang Anugerah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Indonesia 2019: Sinergi Demi Membangun Negeri.
Perusahaan BUMN itu dianugerahi pada kategori industri kimia, PKBL terbaik dengan program unggulan pendidikan SMA dan SMK.
Sebagai Investment Holding Company yang menaungi 10 perusahaan agrokimia dan petrokimia, PT Pupuk Indonesia memiliki fokus yang serius dalam memperkuat budaya mutu dan daya saing melalui pengembangan inovasi dan produktivitas di setiap anak usahanya.
Hal tersebut diklaim dapat memacu pertumbuhan perusahaan kian positif setiap tahunnya di mana pada 2018 perusahaan gencar melakukan program transformasi.
"Kami tengah bersiap diri menghadapi persaingan di masa mendatang, di mana kita harus bekerja dengan lebih efisien, melakukan diversifikasi produk serta meningkatkan sinergi di Pupuk Indonesia Grup. Kami juga akan semakin fokus kepada bisnis-bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang non pupuk sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap kinerja holding," tambah Wijaya.
Sebagai salah satu langkah awal dari transformasi tersebut, di tahun 2018, Pupuk Indonesia juga telah mencanangkan program Proyek NPK 2,4 juta ton, yaitu pembangunan pabrik-pabrik NPK baru sebagai wujud upaya perusahaan untuk lebih fokus pada produk non urea.
Proyek ini telah ditandai dengan pembangunan pabrik NPK di PT Pusri Palembang dan juga rencana pembangunan pabrik NPK di PT PIM pada awal 2019.
Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan bantuan bagi korban banjir di Sulawesi
Baca juga: Kuartal I 2019, penjualan Pupuk Indonesia 2,95 juta ton
Dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, penghargaan itu diberikan Pemimpin Umum majalah SWA Kemal Gani dan Direktur Eksekutif PPM Management Bramantyo Ilham kepada Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana dalam gelaran di Jakarta, Senin (17/6) malam.
"Penghargaan ini diraih berkat kerja keras dan loyalitas perusahaan melalui ide kreatif dan inovasi untuk kemajuan perusahaan. Prestasi ini juga akan memberikan motivasi pada karyawan untuk selalu berinovasi dalam mengatasi tantangan di perusahaan masing-masing," ujar Wijaya.
Pupuk Indonesia sebagai salah satu pemain terbesar industri pupuk di pasar Asia Pasifik dinilai berhasil mewujudkan sinergi antaranak perusahaan di bidang pupuk guna meningkatkan efisiensi sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.
"Untuk meningkatkan daya saing kami akan terus melakukan efisiensi. Salah satu upaya efisiensi yang sudah berhasil diwujudkan yakni dalam hal efisiensi pemakaian bahan baku, dan ditopang juga dengan program revitalisasi pabrik yang kami lakukan," kata Wijaya.
Belum lama ini, Pupuk Indonesia juga meraih penghargaan dari Majalah Warta Ekonomi dalam ajang Anugerah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Indonesia 2019: Sinergi Demi Membangun Negeri.
Perusahaan BUMN itu dianugerahi pada kategori industri kimia, PKBL terbaik dengan program unggulan pendidikan SMA dan SMK.
Sebagai Investment Holding Company yang menaungi 10 perusahaan agrokimia dan petrokimia, PT Pupuk Indonesia memiliki fokus yang serius dalam memperkuat budaya mutu dan daya saing melalui pengembangan inovasi dan produktivitas di setiap anak usahanya.
Hal tersebut diklaim dapat memacu pertumbuhan perusahaan kian positif setiap tahunnya di mana pada 2018 perusahaan gencar melakukan program transformasi.
"Kami tengah bersiap diri menghadapi persaingan di masa mendatang, di mana kita harus bekerja dengan lebih efisien, melakukan diversifikasi produk serta meningkatkan sinergi di Pupuk Indonesia Grup. Kami juga akan semakin fokus kepada bisnis-bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang non pupuk sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap kinerja holding," tambah Wijaya.
Sebagai salah satu langkah awal dari transformasi tersebut, di tahun 2018, Pupuk Indonesia juga telah mencanangkan program Proyek NPK 2,4 juta ton, yaitu pembangunan pabrik-pabrik NPK baru sebagai wujud upaya perusahaan untuk lebih fokus pada produk non urea.
Proyek ini telah ditandai dengan pembangunan pabrik NPK di PT Pusri Palembang dan juga rencana pembangunan pabrik NPK di PT PIM pada awal 2019.
Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan bantuan bagi korban banjir di Sulawesi
Baca juga: Kuartal I 2019, penjualan Pupuk Indonesia 2,95 juta ton
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: