Jakarta (ANTARA) - Pierre-Emerick Aubameyang saat ini menjadi salah satu penyerang terhebat di Liga Inggris. Dan Arsenal mengungkapkan bagaimana ia hampir berhenti mengejar karier sebagai pesepak bola profesional.
Pemain yang saat ini sedang menikmati liburan di Miami bersama keluarganya, telah mencetak 22 gol musim lalu untuk finis sebagai top skor bersama Salah dan Mane di Liga Inggris.
Untuk menjadi salah satu penyerang terbaik di Eropa, pemain timnas Gabon itu harus berjuang melawan kesulitan bahkan mengatasi keraguan tentang kemampuannya..
Aubameyang mengungkapkan bahwa ia hampir berhenti saat masih menjadi pemain muda di Prancis, tempat ia menghabiskan waktu di Laval, Rouen dan Bastia sebelum bergabung ke akademi junior AC Milan pada 2007.
"Saya bermain di sayap dibandingkan sebagai penyerang karena kecepatan saya," katanya kepada situs web resmi Arsenal yang dikutip Mirror pada Rabu (19/6).
"Saya cepat dan semua orang mengatakan saya cepat, tetapi ketika saya sedikit lebih tua, umur 15 atau 16 tahun, kecepatan saya sedikit berkurang."
"Saya mengalami beberapa masalah dengan lutut dan saya tidak bisa berlari secepat yang saya mampu, jadi saya hanya sebentar mencintai sepak bola. Saya tidak punya klub, saya tidak sekolah, saya hanya di rumah berusaha berpikir positif."
"Itu saat yang sulit dan saya memang berpikir untuk berhenti, tetapi setiap hari saya terus berlatih keras. Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya pikir saya harus berlatih keras karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi."
"Lalu setelah bekerja keras selama enam bulan, ayah memanggil saya dan berkata, 'Apakah kamu siap untuk pergi berlatih dengan tim?' dan saya berkata, 'Ya tentu saja!' karena saya telah bekerja keras selama enam bulan untuk kesempatan itu."
"Saat itulah saya mulai berlatih dengan Bastia dan dari sana karier profesional saya dimulai."
Aubameyang, yang tiba di Arsenal dari Borussia Dortmund pada Januari 2018, juga mengatakan ia tidak keberatan berbagi Sepatu Emas di akhir musim Liga Premier Inggris.
Penyerang Arsenal tersebut mengantongi 22 gol, jumlah yang sama dengan duo Liverpool Mohamed Salah dan Sadio Mane hingga membuat penghargaan tersebut dimenangkan tiga pemain untuk pertama kalinya dalam sedekade.
Baca juga: Aubmeyang optimistis bisa susul Aguero dan Salah
"Sangat berarti untuk memenangkan Sepatu Emas," tambah Aubameyang.
"Saya sangat senang dan bangga akan hal itu, terutama untuk berbagi trofi dengan Sadio Mane dan Mohamed Salah."
"Saya sangat menyukai kedua orang ini. Kami mewakili Afrika sehingga ini merupakan pertanda baik bagi benua tersebut."
"Orang Afrika sangat mencintai sepak bola, seperti semua orang di dunia, ini membuat saya sangat bangga untuk mewakili Afrika dalam cara yang luar biasa karena tidak semua orang berkesempatan bermain untuk Arsenal."
Baca juga: Yang dikatakan Eden Hazard kepada Aubameyang
Liga Inggris
Aubameyang hampir menyerah jadi pesepak bola
19 Juni 2019 16:37 WIB
Aubameyang terlihat kecewa usai Arsenal dikalahkan Chelsea di final Liga Europa di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan pada 29 Mei 2019.(REUTERS/AMR ABDALLAH DALSH)
Penerjemah: Hendri Sukma Indrawan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: