Batam (ANTARA) - Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelidiki isi dari sejumlah kontainer yang diduga mengandung limbah bahan beracun berbahaya (B3) di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Tim KLHK didampingi dari pihak terkait antara lain Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam Herman Rozie, aparat bea dan cukai dan pemilik kontainer masing-masing membuka satu per satu kontainer dan memeriksa isinya, sekaligus mengambil sampel.
ANTARA melaporkan, hingga sore hari tim membuka 14 dari 65 kontainer yang diduga berisi limbah impor. Dengan begitu, hingga hari ini, tim sudah memeriksa sekitar 56 kontainer.
Dalam pemeriksaan, jenis plastik dalam satu kontainer tidak homogen, ada yang tebal, tipis, transparan, berwarna biru, bahkan ada pula plastik gelembung untuk pengaman.
Sedikitnya tiga kontainer memuat plastik sisa pakai yang terdiri dari beragam jenis. Ada yang bekas drum, vas, pipa mesin cuci, cermin, juga jerigen.
Begitu kontainer dibuka, bau menyengat langsung tercium, membuat sebagian yang tidak menggunakan masker pelindung muka mual. Namun ada juga kontainer yang tidak mengeluarkan bau.
Baca juga: Investigasi 65 kontainer berisi limbah plastik berlanjut
Baca juga: Tata kelola limbah B3 di Batam diminta diperbaiki
Baca juga: DLH: Limbah B3 menumpuk di Batam
Isi kontainer limbah Batam diselidiki tim KLHK
19 Juni 2019 15:38 WIB
Tim KLHK bersama aparat bea cukai memeriksa isi kontainer yang diduga memuat limbah di Pelabuhan Batuampar Batam, Kepulauan Riau, Rabu (19/6/2019). (FOTO ANTARA/Yunianti Jannatun Naim)
Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: