Papua akui adanya kematian 17 warga di Bomela
19 Juni 2019 15:34 WIB
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua dr. Aaron Rumainum saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo Hayat terkait kematian 17 warga di Distrik Bomela, Rabu (19/6/2019). (Dok.Dinkes Papua)
Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Papua mengakui adanya laporan tentang kematian 17 warga di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo terkait kondisi kesehatan.
"Memang ada laporan tentang kematian di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, namun belum dapat memastikan penyebab kematian tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua dr Aaron Rumainum di Jayapura, Rabu,
Dikatakan dia, kematian puluhan warga Distrik Bomela terungkap dari laporan mahasiswa kepada wartawan media lokal beberapa waktu lalu.
Karena itu Dinas Kesehatan Yahukimo menurunkan tim ke Bomela yang dipimpin dr Angga dengan menggunakan pesawat jenis Caravan milik Aventis.
Dari tim yang diturunkan itulah akan bisa diketahui penyebab atau penyakit yang diderita masyarakat hingga membuat puluhan orang meninggal, kata Aaron.
Ia menambahkan, dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Hayat disebutkan di wilayah itu tidak ada tenaga medis.
Kemungkinan masyarakat terserang diare karena sulitnya air bersih atau terkena phenomia yang diperparah tidak adanya tenaga medis, jelas Aaron.
Kabupaten Yahukimo memiliki 51 distrik dengan 510 kampung.
Baca juga: Fasilitas kesehatan Papua harus dekat dengan masyarakat
Baca juga: Penyuluhan kesehatan digelar satgas pamtas perbatasan di Papua
"Memang ada laporan tentang kematian di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, namun belum dapat memastikan penyebab kematian tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua dr Aaron Rumainum di Jayapura, Rabu,
Dikatakan dia, kematian puluhan warga Distrik Bomela terungkap dari laporan mahasiswa kepada wartawan media lokal beberapa waktu lalu.
Karena itu Dinas Kesehatan Yahukimo menurunkan tim ke Bomela yang dipimpin dr Angga dengan menggunakan pesawat jenis Caravan milik Aventis.
Dari tim yang diturunkan itulah akan bisa diketahui penyebab atau penyakit yang diderita masyarakat hingga membuat puluhan orang meninggal, kata Aaron.
Ia menambahkan, dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Hayat disebutkan di wilayah itu tidak ada tenaga medis.
Kemungkinan masyarakat terserang diare karena sulitnya air bersih atau terkena phenomia yang diperparah tidak adanya tenaga medis, jelas Aaron.
Kabupaten Yahukimo memiliki 51 distrik dengan 510 kampung.
Baca juga: Fasilitas kesehatan Papua harus dekat dengan masyarakat
Baca juga: Penyuluhan kesehatan digelar satgas pamtas perbatasan di Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: