Jambi (ANTARA News) - Puluhan Suku Anak Dalam (SAD) yang dikenal dengan sebutan Orang Rimba Mualaf di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, melakukan Tahlilan dan doa bersama untuk kesempurnaan arwah Presiden Kedua RI, HM Soeharto (Pak Harto), menghadap Sang Pencipta. Tahlilan warga SAD beragama Islam untuk mendoakan Pak Harto yang meninggal dunia Minggu (27/1) di RSPP Jakarta dan dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Senin itu dilaksanakan di Masjid An-Nur Pematang Kabau TNBD, ujar Direktur Kopsad Jambi, Budi VJ, Senin. Doa bersama yang dipimpin Al Ustad A. Salik tersebut, menurut Direktur Kelompok Peduli Suku Anak Dalam (Kopsad) Jambi tersebut, sebagai rasa turut berdukacita atas wafatnyaPak Harto yang dinilai cukup besar jasanya membangun dan memajukan Indonesia. Salah satu peninggalan monumental Pak Harto selama menjadi Presiden adalah pembangunan jalan trans-Sumatera atau Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalinsum) yang memperpendek jarak tempuh Jakarta-Lampung-Palembang-Jambi-Pekanbaru-Medan-Aceh, ucap Budi. Seusai acara doa bersama untuk arwah Pak Harto ,agar mendapat tempat sebaik-baiknya di sisi Allah SWT, dilanjutkan dengan baiat seorang pemuda SAD bernama Bajembo yang diganti namanya menjadi Muhammad Jamil. (*)