Antisipasi karhutla, Sumsel siaga dengan latihan bersama
18 Juni 2019 09:30 WIB
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel, Kolonel (Arh) Sonny Septiono. (FOTO ANTARA/Aziz Munajar/19)
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus mengantisipasi agar daerah itu tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhula) dengan berbagai upaya, seperti latihan bersama dan mendapatkan pembekalan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami melaksanakan latihan bersama dan menerima pembekalan dari tim BNPB pusat dalam mengantisipasi agar daerah ini tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Selasa.
Ia menegaskan bahwa sntisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan cukup penting mengingat lahan di Sumsel sangat luas.
Bukan itu saja, kata dia, di Sumsel banyak terdapat lahan gambut sehingga rawan terbakar.
"Apalagi Sumsel pernah terjadi kebakaran yang menimbulkan kabut asap yang tebal pada 2015 sehingga itu tidak boleh terulang lagi," katanya.
Oleh karena itu pihaknya bersama Danrem 044/Garuda Dempo Kolonel (Arh) Sonny Septiono menerima pembekalan pencegahan kebakaran hutan dan lahan selama dua hari dari tim pusat.
Kegiatan pembekalan tersebut antara lain diikuti personel dari pejabat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota, BPBD provinsi dan kabupaten/kota, TNI tingkat Kodam, Korem dan Kodim serta pejabat Polri jajaran Polda Sumsel, akademisi, pemuka masyarakat dan LSM.
Tim pembekalan dari pusat antara lain yaitu Mayjen TNI (Purn) Komarudin S selaku koordinator umum, Mayjen TNI (Purn) Drs. Amrin M.A. sebagai Ketua Tim dan Brigjen TNI (Purn) Edison Simanjuntak sebagai Wakil Ketua.
Sementara narasumber personel dari BNPB, Polri, TNI, BMKG, Badan Restorasi Gambut, KLHK, Kemenko Perekonomian, dan akademisi perguruan tinggi negeri (PTN).
Ketua tim pembekalan kebakaran hutan dan lahan BNPB, Amrin, dalam sambutannya mengatakan, dalam menanggulangi bencana BNPB tidak bisa berkerja sendiri tanpa adanya dukungan dari TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
Apalagi kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan segala macam penyakit dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat serta perhubungan baik darat,laut maupun udara.
Oleh karena itu perlu diantisipasi sehingga tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Bahkan, kata dia, Paglima TNI dan Kapolri juga memberikan dukungan dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan dengan memerintahkan kepada Dansat untuk membantu dalam menjalankan tugas BNPB di daerah.
"Sehubungan itu marilah bersama-sama saling membantu dalam menanggulangi bencana alam ini," katanya.
Baca juga: Sumsel izinkan desa gunakan dana desa cegah Karhutla
Baca juga: BPBD Sumsel intensif awasi daerah rawan kebakaran hutan
Baca juga: Danrem ajak masyarakat atasi karhutla melalui konsep "berdulur"
"Kami melaksanakan latihan bersama dan menerima pembekalan dari tim BNPB pusat dalam mengantisipasi agar daerah ini tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Selasa.
Ia menegaskan bahwa sntisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan cukup penting mengingat lahan di Sumsel sangat luas.
Bukan itu saja, kata dia, di Sumsel banyak terdapat lahan gambut sehingga rawan terbakar.
"Apalagi Sumsel pernah terjadi kebakaran yang menimbulkan kabut asap yang tebal pada 2015 sehingga itu tidak boleh terulang lagi," katanya.
Oleh karena itu pihaknya bersama Danrem 044/Garuda Dempo Kolonel (Arh) Sonny Septiono menerima pembekalan pencegahan kebakaran hutan dan lahan selama dua hari dari tim pusat.
Kegiatan pembekalan tersebut antara lain diikuti personel dari pejabat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota, BPBD provinsi dan kabupaten/kota, TNI tingkat Kodam, Korem dan Kodim serta pejabat Polri jajaran Polda Sumsel, akademisi, pemuka masyarakat dan LSM.
Tim pembekalan dari pusat antara lain yaitu Mayjen TNI (Purn) Komarudin S selaku koordinator umum, Mayjen TNI (Purn) Drs. Amrin M.A. sebagai Ketua Tim dan Brigjen TNI (Purn) Edison Simanjuntak sebagai Wakil Ketua.
Sementara narasumber personel dari BNPB, Polri, TNI, BMKG, Badan Restorasi Gambut, KLHK, Kemenko Perekonomian, dan akademisi perguruan tinggi negeri (PTN).
Ketua tim pembekalan kebakaran hutan dan lahan BNPB, Amrin, dalam sambutannya mengatakan, dalam menanggulangi bencana BNPB tidak bisa berkerja sendiri tanpa adanya dukungan dari TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
Apalagi kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan segala macam penyakit dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat serta perhubungan baik darat,laut maupun udara.
Oleh karena itu perlu diantisipasi sehingga tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Bahkan, kata dia, Paglima TNI dan Kapolri juga memberikan dukungan dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan dengan memerintahkan kepada Dansat untuk membantu dalam menjalankan tugas BNPB di daerah.
"Sehubungan itu marilah bersama-sama saling membantu dalam menanggulangi bencana alam ini," katanya.
Baca juga: Sumsel izinkan desa gunakan dana desa cegah Karhutla
Baca juga: BPBD Sumsel intensif awasi daerah rawan kebakaran hutan
Baca juga: Danrem ajak masyarakat atasi karhutla melalui konsep "berdulur"
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: