Manokwari (ANTARA) - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyatakan Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun ini akan memulai pengaspalan ruas jalan nasional Mansel - Bintuni.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat juga dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional. Tahun ini sudah dikerjakan dari pengerasan hingga pengaspalan," kata Gubernur di Manokwari, Senin.
Menurut Gubernur, pembangunan ruas jalan tersebut sejak awal mengalami kendala karena berada pada area konsesi perusahaan kayu yang beroperasi di wilayah Tahota Manokwari Selatan (Mansel).
"Sudah ada pertemuan antara perusahaan pemerintah daerah dan Kementerian PUPR. Jadi tidak ada masalah lagi," katanya.
Gubernur berharap pembangunan segera dimulai agar akses transportasi antar kabupaten di daerah tersebut berjalan lancar.
Ruas jalan Mansel - Bintuni rusak cukup parah, terutama yang berada di Kampung Mamei Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan. Setiap hari terjadi antrean kendaraan dan tidak sedikit mobil terjebak lumpur saat melintas di lokasi tersebut.
Sekretaris Komisi C DPR Papua Barat, Jhon Asmuruf, pada kesempatan terpisah berharap Pemprov lebih tegas dalam mendorong pembangunan di ruas tersebut.
"Ini ruas nasional yang menjadi jalan penghubung menuju ibu kota provinsi. Pemerintah daerah harus serius karena yang merasakan manfaatnya masyarakat Papua Barat," katanya.
Dari seluruh ruas jalan nasional dan provinsi di daerah ini, lanjut Jhon, Mansel - Bintuni dinilai yang paling parah. Tidak jarang masyarakat harus menginap di jalan saat mengantre untuk untuk melintas di lokasi tersebut.
"Bayangkan kalau misalnya ada orang sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit lain melalui perjalanan dari Manokwari. Ini sangat menyulitkan," katanya lagi.*
Baca juga: Gubernur Dominggus: 72,4 persen jalan di Papua Barat belum diaspal
Baca juga: Papua Barat bangun jalan Pegunungan Arfak
Ruas jalan nasional Mansel - Bintuni diaspal tahun ini
17 Juni 2019 21:59 WIB
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (ANTARA/Toyiban)
Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: