Surabaya (ANTARA) - Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memastikan 30 penumpang Kapal Motor (KM) Amin Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, Jawa Timur, berhasil diselamatkan.
Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dwi Budi Sutrisno saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin malam menjelaskan KM Amin Jaya berlayar dari Pulau Goa Goa Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep.
Tujuannya adalah Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, dan seluruhnya memuat 40 penumpang, selain dua Anak Buah Kapal (ABK).
Baca juga: Kapal penumpang tenggelam di perairan Sumenep
Kapal motor terbuat dari kayu berukuran kecil seberat 3 "gross tonnage" (GT) yang dinakhodai Arim itu diketahui berangkat dari Pulau Goa Goa sekitar pukul 07.00 WIB tadi pagi.
Sebelum kemudian akhirnya tenggelam saat melintas di pertengahan perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep.
"Dua orang penumpang meninggal dunia dalam kejadian ini," ucap Dwi.
Dia mengungkapkan, data terbaru hingga malam ini selain dua korban meninggal dunia, dari total 40 penumpang dan dua ABK, 30 di antaranya berhasil diselamatkan, termasuk seorang ABK.
Baca juga: 45 dari 52 penumpang KM Nusa Kenari Alor berhasil diselamatkan
"Sementara sekitar 10 orang masih dinyatakan hilang, termasuk nakhoda Arim," ujarnya.
Dwi mengatakan, dua korban meninggal dunia serta seorang korban selamat saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr H Mohammad Anwar Sumenep.
Sedangkan 29 korban lainnya yang berhasil diselamatkan saat ini telah dievakuasi di Puskesmas Dungkek, Kabupaten Sumenep, untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kami masih belum mengetahui penyebab KM Amin Jaya tenggelam. Prioritas kami adalah mencari dan menyelematkan korban dulu. Nanti ada penyelidikan penyebab kecelakaan," ucapnya.
Baca juga: Operasi SAR pencarian KM Lintas Timur yang tenggelam diperpanjang
30 penumpang kapal tenggelam di Sumenep berhasil diselamatkan
17 Juni 2019 20:15 WIB
Ilustrasi - Kapal Tenggelam (antaranews.com)
Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: