Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berencana mengajukan pinjaman untuk menambah fasilitas ruang rawat inap sebagai bagian meningkatkan pelayanan publik.

"Saat ini kami masih mengonsep kebutuhan peningkatan fasilitas rumah sakit dan menjajaki beberapa pihak luar yang bisa memberikan kita pinjaman," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Herman Mahaputra di Mataram, Senin.

Menurutnya, hingga saat ini RSUD Kota Mataram yang sudah berstatus tipe B masih memiliki kekurangan diantaranya, kekurangan tempat tidur (ranjang).

Idealnya rumah sakit dengan tipe B, harus memiliki 400-500 ranjang, namun di RSUD Mataram baru memiliki sekitar 232 ranjang. Akibatnya, terjadi antrean panjang terhadap pasien rawat inap.

"Selama ini, sebagian pasien rapat inap kita titip di ruang unit gawat darurat (UGD) pada zona kuning. Begitu ada ranjang kosong barulah pasien dipindah ke ruang rawat inap," katanya.

Di sisi lain, dana pinjaman yang direncanakan itu akan dipergunakan untuk penambahan gedung dan ruang operasi. Pasalnya, jika kekurangan ranjang secara otomatis terjadi kekurangan ruangan.

"Jika dana pinjaman bisa kita realisasikan tahun ini, kemungkinan berbagai kekurangan untuk menjadi rumah sakit tipe B bisa terpenuhi tahun depan," katanya.

Lebih jauh, dr Jack begitu Direktur RSUD Mataram ini akrab disapa mengatakan, untuk mempermudah pelayanan pihaknya saat ini mengembangkan aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).

Aplikasi SIMRS disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen RSUD Kota Mataram, mulai dari pelayanan pasien, apotek, penagihan, pemesanan tempat tidur dan kegiatan rumah sakit lainnya.

Layanan aplikasi ini memudahkan warga untuk memeriksa berapa jumlah kamar dan tempat tidur yang tersedia, termasuk harga dan kelas mana saja yang ada, stok obat, aset-aset rumah sakit, laporan keuangan dan lainnya. "Jadi calon pasien bisa mengakses aplikasi ini dari luar untuk mengetahui ketersediaan kamar dan lainnya," ujarnya lagi.

Selain itu, manfaat aplikasi ini bisa mengurangi jumlah antrean di RSUD Mataram yang bisa menerima semua rujukan pasien dari seluruh rumah sakit di Nusa Tenggara Barat.*


Baca juga: Pasien RSUD Mataram naik 15 persen

Baca juga: Wali Kota Mataram sidak pegawai pascalibur Idul Fitri