Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 1465 pelajar sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuaraan (SMA/SMK) dari 29 kabupaten dan kota di "Bumi Cenderawasih" dinyatakan lulus tahapan seleksi administrasi calon siswa siswi unggul Papua penerima beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) pada 2019.

Kepala Biro Otonomi Khusus Setda Provinsi Papua, Aryoko A.F Rumaropen, di Jayapura, Senin, mengatakan hal tersebut tertuang dalam surat Pengumuman Pemerintah Provinsi Papua nomor:420.1/16335/SET tentang Hasil Seleksi Administrasi Calon Peserta Siswa Unggul Papua Tahun 2019 tertanggal 13 Juni 2019 yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) T.E.A Hery Dosinaen atas nama Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Dalam surat tersebut disebutkan setelah dilaksanakannya seleksi administrasi bagi calon siswa/siswi unggul yang dibiayai dari dana Otsus Papua 2019 maka para peserta yang dinyatakan lulus tahap seleksi administrasi dapat mengikuti tes potensi akademik (TPA) dan kemampuan Bahasa Inggris pada 28 Juni 2019 sesuai lokasi yang ditentukan di mana hasil seleksi ini bersifat final," katanya.

Menurut Aryoko, program siswa unggul Papua adalah program unggulan gubernur dan wagub untuk pelajar asli "Bumi Cenderawasih" dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia setempat, dan proses seleksinya terbuka dan langsung oleh SMA dan SMK di seluruh Papua.

"Para pelajar dipilih dan diajukan oleh pihak sekolah dengan syarat nilai rata-rata 8,0 kemudian datanya diverifikasi panitia seleksi Biro Otsus sesuai dengan syarat nilai maupun syarat-syarat yang sudah ditentukan," ujarnya.

Dia menjelaskan seleksi ini dikhususkan untuk para pelajar SMA/SMK lulusan tahun 2019. Seleksi administrasi diikuti 3.000 pelajar se-Provinsi Papua yang tersebar di 29 kabupaten/kota dan yang dinyatakan lulus sebanyak 1.465 siswa/siswi.

"Ke-1465 pelajar yang lolos seleksi administrasi merupakan putra-putri asli Papua perwakilan lima wilayah adat yakni Mamta, Saireri, Anim Ha, La Pago, dan Mee Pago," katanya.

Dia menambahkan wilayah adat Mamta meliputi Kota Jayapura sebanyak 189 pelajar, Kabupaten Jayapura 102 pelajar, Keerom 13 pelajar, Mamberamo Raya 16 pelajar dan Sarmi 30 pelajar, kemudian Saireri meliputi Biak Numfor 148 pelajar, Supiori 38 pelajar, Kepulauan Yapen 77 pelajar dan Waropen 32 pelajar.

Sedangkan Mee Pago terdiri atas Kabupaten Nabire 99 pelajar, Intan Jaya 3 pelajar, Paniai 18 pelajar, Dogiyai 29 pelajar, Deiyai 14 pelajar, Mimika 90 pelajar, lalu wilayah adat La Pago meliputi Kabupaten Jayawijaya sebanyak 171 pelajar, Tolikara 30 pelajar, Yalimo 11 pelajar, Mamberamo Tengah 18 pelajar, Puncak 11 pelajar, Lanny Jaya 19 pelajar, Pegunungan Bintang 19 pelajar, Puncak Jaya 23 pelajar, Yahukimo 35 pelajar dan Nduga 3 pelajar.

Wilayah Anim Ha meliputi Kabupaten Merauke 91 pelajar, Boven Digoel 69 pelajar, Asmat 24 pelajar, dan Mappi 30 pelajar, ditambah pelajar dari luar Papua sebanyak 19 pelajar.


Baca juga: Pendidikan solusi untuk kesejahteraan masyarakat Papua

Baca juga: Dana otonomi khusus 2019 untuk Papua Barat Rp2,5 triliun

Baca juga: Beasiswa pendidikan siswa berprestasi disiapkan Baznas Biak-Papua

Baca juga: Pemprov Papua berharap penerima beasiswa kembali ke daerah