Jakarta (ANTARA) - Penantian petenis muda Kanada yang sedang menanjak Felix Auger-Aliassime untuk memperoleh gelar ATP pertamanya masih berlanjut, setelah ia kalah oleh petenis Italia Matteo Berrettini pada final Stuttgart, Minggu.

Dikutip dari AFP, Senin, petenis berusia 18 tahun itu peringkatnya menanjak ke posisi 21 dunia musim ini, namun mengalami kegagalan untuk ketiga kalinya dalam final ketiganya, saat Berrettini menang 6-4, 7-6 (13/11). Sebelumnya ia juga kalah di final Rio dan Lyon.

Kemenangan di lapangan rumput pemanasan Wimbledon itu adalah gelar ketiga bagi petenis peringkat 30 dunia Berrettini, setelah juara di lapangan tanah liat di Gstaad tahun lalu dan Budapest pada April tahun ini.

Petenis Italia itu memenangi seluruh servis gamenya (50 servis) di Stuttgart, dan tidak menghadapi break point di final.

"Di rumput, mengalahkan orang-orang luar biasa ini, ada banyak momen sulit," kata Berrettini, yang tidak kehilangan satu set pun dalam perjalanannya, menyingkirkan unggulan kedua Karen Khachanov pada putaran kedua.

"Saya tidak pernah kehilangan servis saya, tapi semua pertandingan sangat ketat dan saya sangat gembira dengan apa yang saya lakukan di lapangan karena secara mental sangat sulit untuk bertahan dan saya sangat bangga dengan diri saya," ucapnya.

Auger-Aliassime adalah salah satu dari sejumlah remaja Kanada yang menanjak melalui peringkat tenis, termasuk Denis Shapovalov dan Bianca Andreescu.

Ia menghadapi lima set poin datang dan pergi pada tiebreak set kedua, sebelum petenis 23 tahun Berrettini, petenis pertama Italia yang menjadi finalis di lapangan rumput sejak Andreas Seppi di Eastbourne pada 2011, memanfaatkan match point ketiganya.