Jokowi: Saya lima tahun ke depan tidak miliki beban
16 Juni 2019 18:34 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama sejumlah aktivis 98 saat menghadiri Halal bihalal Presiden bersama Aktivis 98, di Jakarta, Minggu (16/6/2019). Presiden berpesan agar para aktivis 98 bisa mengambil peran dalam pembangunan dengan cara memberikan evaluasi dan koreksi terhadap langkah dan kebijakan yang dilakukan pemerintah. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww
Jakarta (ANTARA) - Presiden Jokowi mengatakan dirinya tidak memiliki beban apapun jika ditetapkan sebagai Presiden terpilih untuk pemerintahan lima tahun ke depan.
"Saya dalam lima tahun ke depan insyaAllah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi keputusan-keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan. Karena saya sudah tidak memiliki beban apa-apa," kata Presiden Jokowi saat menghadiri halal bihalal dengan Aktivis 98, di Jakarta, Minggu.
Jokowi mengajak seluruh pihak mengoreksi apa saja yang masih harus dikerjakan, masih kurang atau harus diselesaikan ke depan.
Dia menekankan Indonesia negara besar dengan beragam persoalan yang juga besar. Dia menegaskan Indonesia negara majemuk sehingga jangan pernah sekali-kali menganggap Indonesia kecil.
"Jangan sampai kita lupa itu," jelas Jokowi.
Dia meminta tidak ada lagi politik SARA dalam pemilu mendatang yang dapat berbahaya bagi keutuhan bangsa.
Pada kesempatan itu Jokowi meyakini Aktivis 98 mampu mengelola perbaikan dalam perbedaan yang ada.
Baca juga: Jokowi hadiri halal bihalal dengan aktivis 98
Baca juga: Jokowi singgung nama Adian Napitupulu saat bicara menteri
"Saya dalam lima tahun ke depan insyaAllah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi keputusan-keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan. Karena saya sudah tidak memiliki beban apa-apa," kata Presiden Jokowi saat menghadiri halal bihalal dengan Aktivis 98, di Jakarta, Minggu.
Jokowi mengajak seluruh pihak mengoreksi apa saja yang masih harus dikerjakan, masih kurang atau harus diselesaikan ke depan.
Dia menekankan Indonesia negara besar dengan beragam persoalan yang juga besar. Dia menegaskan Indonesia negara majemuk sehingga jangan pernah sekali-kali menganggap Indonesia kecil.
"Jangan sampai kita lupa itu," jelas Jokowi.
Dia meminta tidak ada lagi politik SARA dalam pemilu mendatang yang dapat berbahaya bagi keutuhan bangsa.
Pada kesempatan itu Jokowi meyakini Aktivis 98 mampu mengelola perbaikan dalam perbedaan yang ada.
Baca juga: Jokowi hadiri halal bihalal dengan aktivis 98
Baca juga: Jokowi singgung nama Adian Napitupulu saat bicara menteri
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: