Kemenhub jadikan terminal bus senyaman bandara
16 Juni 2019 14:28 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi (kiri) saat mendengarkan penjelasan Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub Risal Wasal (kanan) soal rencana revitalisasi Terminal Giwangan di Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). (ANTARA/Ahmad Wijaya)
Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan secara bertahap akan menjadikan seluruh terminal bus senyaman dan seaman seperti bandar udara dalam upaya merangsang masyarakat menggunakan angkutan darat.
"Terminal adalah tempat yang ramai sehingga perlu mendapat kenyamanan dan juga perlu ditata dengan baik sehingga bus bisa jadi pilihan transportasi utama," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Yogyakarta, Minggu
Hal itu disampaikan saat meninjau Terminal Bus Type A Giwangan yang akan menjadi terminal bakal ditingkatkan pelayanannya.
Dikatakan Menhub, pada arus mudik dan balik Lebaran 2019, angkutan bus masih sangat banyak peminatnya sehingga keberadaan dan kualitas bus serta terminal juga harus mendapat perhatian serius untuk diperbaiki dan dikembangkan.
Kondisi terminal, kata Menhub, nantinya secara bertahap akan diperbaiki sarana dan prasarana oleh Kemenhub sehingga menjadi terminal yang layak seperti bandara.
Saat nanti terminal bus sudah dikelola Kemenhub, maka nanti layanan kepada penumpang akan lebih baik termasuk dalam memberikan subsidi kepada biaya naik bus.
"Kita juga akan undang swasta terutama kepada perusahaan bus untuk bersama kelola terminal yang lebih baik," kata Budi Karya.
Demikian juga untuk tenan yang menjual makanan dan minuman di terminal, semua terminal akan dikelola dengan suasana bandara yang lebih nyaman dan higienis.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan Kemenhub sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp2 triliun untuk merevitalisasi terminal, yang masing-masing terminal makan biaya Rp40 miliar-Rp50 miliar.
Dirjen Budi katakan, syarat utama supaya terminal bus bisa direvitalisasi adalah pemerintah harus menyerahkan terlebih dahulu ke Kemenhub. Setelah diterima Kemenhub, baru bisa kita bangun.
"Oleh sebab itu kita minta kepada walikota dan atau bupati yang belum menyerahkan terminal di wilyahnya, segera menyerahkan untuk kita bisa tingkatkan kualitasnya," kata Dirjen Budi.
Saat ini ada tujuh terminal yang akan dijadikan contoh untuk direvitalisasi, yaitu di Bandung, Medan, Batam, Pekanbaru, Solo, Denpasar, dan Badung (Bali).
Baca juga: Pemprov DKI segera revitalisasi empat terminal bus
Baca juga: Damri dihadapkan persaingan ketat transportasi darat dan udara
"Terminal adalah tempat yang ramai sehingga perlu mendapat kenyamanan dan juga perlu ditata dengan baik sehingga bus bisa jadi pilihan transportasi utama," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Yogyakarta, Minggu
Hal itu disampaikan saat meninjau Terminal Bus Type A Giwangan yang akan menjadi terminal bakal ditingkatkan pelayanannya.
Dikatakan Menhub, pada arus mudik dan balik Lebaran 2019, angkutan bus masih sangat banyak peminatnya sehingga keberadaan dan kualitas bus serta terminal juga harus mendapat perhatian serius untuk diperbaiki dan dikembangkan.
Kondisi terminal, kata Menhub, nantinya secara bertahap akan diperbaiki sarana dan prasarana oleh Kemenhub sehingga menjadi terminal yang layak seperti bandara.
Saat nanti terminal bus sudah dikelola Kemenhub, maka nanti layanan kepada penumpang akan lebih baik termasuk dalam memberikan subsidi kepada biaya naik bus.
"Kita juga akan undang swasta terutama kepada perusahaan bus untuk bersama kelola terminal yang lebih baik," kata Budi Karya.
Demikian juga untuk tenan yang menjual makanan dan minuman di terminal, semua terminal akan dikelola dengan suasana bandara yang lebih nyaman dan higienis.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan Kemenhub sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp2 triliun untuk merevitalisasi terminal, yang masing-masing terminal makan biaya Rp40 miliar-Rp50 miliar.
Dirjen Budi katakan, syarat utama supaya terminal bus bisa direvitalisasi adalah pemerintah harus menyerahkan terlebih dahulu ke Kemenhub. Setelah diterima Kemenhub, baru bisa kita bangun.
"Oleh sebab itu kita minta kepada walikota dan atau bupati yang belum menyerahkan terminal di wilyahnya, segera menyerahkan untuk kita bisa tingkatkan kualitasnya," kata Dirjen Budi.
Saat ini ada tujuh terminal yang akan dijadikan contoh untuk direvitalisasi, yaitu di Bandung, Medan, Batam, Pekanbaru, Solo, Denpasar, dan Badung (Bali).
Baca juga: Pemprov DKI segera revitalisasi empat terminal bus
Baca juga: Damri dihadapkan persaingan ketat transportasi darat dan udara
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: