Ponpes Gontor rancang ekonomi umat berbasis digital
16 Juni 2019 13:28 WIB
Ilustrasi personal computer seperti laptop, salah satu media untuk penerapan ekonomi digital melalui dunia maya. (Istimewa)
Surabaya (ANTARA) - Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur merancang kekuatan ekonomi umat yang berbasis digital, dalam acara tahunan yang bertajuk "Forum Bisnis IKPM Gontor Expo" yang kini memasuki tahun ketiga.
Ketua Umum Forum Bisnis IKPM Gontor Agus Maulana, Minggu mengatakan kegiatan forum yang dikemas dalam bentuk pameran produk pengusaha alumni Gontor, business matching, kompetisi Imla, hingga workshop digital itu juga mengundang pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky.
"Dalam acara ini kami fokuskan untuk kegiatan bisnis UMKM. Jadi akan bekerja sama dengan perusahaan rintisan yang didirikan anak bangsa seperti Bukalapak," kata Agus, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.
Agus mengatakan, semakin sering bersinergi, tujuan membangun ekonomi keumatan akan cepat tercapai karena banyak memiliki jaringan.
Sementara itu, pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam kesempatan itu mengatakan, selama ini misi perusahaanya adalah untuk membantu kalangan UMKM dalam meningkatkan bisnisnya lewat berbagai fitur.
Ia mengatakan, saat ini tercatat 65 persen pengguna internet ada di Pulau Jawa, namun hanya 6,4 persen UMKM yang baru "goes digital". Oleh karena itu, ia meyakini, jumlah UMKM di Jawa Timur yang mencapai lebih dari 6 juta unit dapat terus mengembangkan volume bisnisnya.
"Pelaku UMKM di area Jawa Timur yang terdaftar sebagai pelapak di Bukalapak jumlahnya hampir 700 ribu orang, terbanyak ketiga dari seluruh wilayah di Indonesia. Kami rutin berkomunikasi dengan hampir 1000 orang anggota komunitas aktif. Saya yakin angka ini akan terus bertambah. Sudah saatnya produk UMKM semakin memperluas pasarnya lewat platform jual beli online," katanya.
Ia mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk membangkitkan kekuatan ekonomi umat.
"Harus yakin bahwa jutaan pengusaha digital baru akan tercipta. Ini kesempatan baik bagi kita untuk bergandengan tangan, bersama-sama membangun ekonomi umat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bukalapak juga melakukan perjanjian kerja sama atau "Memorandum of Understanding" (MoU) dengan Ponpes Gontor untuk menghidupkan misi memberdayakan usaha kecil tumbuh dan berkembang.
Adapun ruang lingkup dari kerja sama antara lain pelatihan kewirausahaan digital untuk UMKM Binaan pesantren, pelaku usaha alumni Gontor, pemasaran produk digital stakeholders pesantren di aplikasi Bukalapak, dan penggunaan teknologi e-ticketing untuk penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan kegiatan amal lainnya.
Baca juga: Menkeu upayakan pendekatan untuk pungut pajak dari ekonomi digital
Baca juga: Promosi ekspor produk UKM Indonesia melalui BukaGlobal
Ketua Umum Forum Bisnis IKPM Gontor Agus Maulana, Minggu mengatakan kegiatan forum yang dikemas dalam bentuk pameran produk pengusaha alumni Gontor, business matching, kompetisi Imla, hingga workshop digital itu juga mengundang pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky.
"Dalam acara ini kami fokuskan untuk kegiatan bisnis UMKM. Jadi akan bekerja sama dengan perusahaan rintisan yang didirikan anak bangsa seperti Bukalapak," kata Agus, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.
Agus mengatakan, semakin sering bersinergi, tujuan membangun ekonomi keumatan akan cepat tercapai karena banyak memiliki jaringan.
Sementara itu, pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam kesempatan itu mengatakan, selama ini misi perusahaanya adalah untuk membantu kalangan UMKM dalam meningkatkan bisnisnya lewat berbagai fitur.
Ia mengatakan, saat ini tercatat 65 persen pengguna internet ada di Pulau Jawa, namun hanya 6,4 persen UMKM yang baru "goes digital". Oleh karena itu, ia meyakini, jumlah UMKM di Jawa Timur yang mencapai lebih dari 6 juta unit dapat terus mengembangkan volume bisnisnya.
"Pelaku UMKM di area Jawa Timur yang terdaftar sebagai pelapak di Bukalapak jumlahnya hampir 700 ribu orang, terbanyak ketiga dari seluruh wilayah di Indonesia. Kami rutin berkomunikasi dengan hampir 1000 orang anggota komunitas aktif. Saya yakin angka ini akan terus bertambah. Sudah saatnya produk UMKM semakin memperluas pasarnya lewat platform jual beli online," katanya.
Ia mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk membangkitkan kekuatan ekonomi umat.
"Harus yakin bahwa jutaan pengusaha digital baru akan tercipta. Ini kesempatan baik bagi kita untuk bergandengan tangan, bersama-sama membangun ekonomi umat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bukalapak juga melakukan perjanjian kerja sama atau "Memorandum of Understanding" (MoU) dengan Ponpes Gontor untuk menghidupkan misi memberdayakan usaha kecil tumbuh dan berkembang.
Adapun ruang lingkup dari kerja sama antara lain pelatihan kewirausahaan digital untuk UMKM Binaan pesantren, pelaku usaha alumni Gontor, pemasaran produk digital stakeholders pesantren di aplikasi Bukalapak, dan penggunaan teknologi e-ticketing untuk penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan kegiatan amal lainnya.
Baca juga: Menkeu upayakan pendekatan untuk pungut pajak dari ekonomi digital
Baca juga: Promosi ekspor produk UKM Indonesia melalui BukaGlobal
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: