Sepak Bola Nasional
Jalani laga kandang timnas pertama, McMenemy mengaku gugup
16 Juni 2019 02:14 WIB
Pelatih timnas Indonesia Simon Mcmenemy memberikan instruksi saat melawan timnas Vanuatu pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). Pertandingan tersebut dimenangkan Indonesia dengan skor 6-0. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy mengaku gugup menjalani laga kandang perdananya bersama Pasukan Garuda sejak menjadi juru taktik pada Januari dengam menjamu Vanuatu dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu.
Meski di tengah kegugupan, tim besutan McMenemy sukses tampil sangat baik dan menorehkan kemenangan telak 6-0 atas Vanuatu.
"Saya sangat gugup. Sebelumnya saya pernah melatih timnas Filipina, tetapi saya tidak pernah tampil di kandang selama di sana," ujarnya dalam jumpa pers purnalaga.
"Saya mencoba untuk melawan rasa gugup saya. Saya beberapa kali berpikir tak percaya, 'bagaimana saya bisa berada di sini menjadi pelatih Indonesia?'. Melatih timnas Indonesia adalah kebanggaan besar untuk saya," kata pria asal Skotlandia itu menambahkan.
Baca juga: "Quattrick" Beto bawa Indonesia taklukkan Vanuatu 6-0
McMenemy memiliki memori tidak terlupakan di SUGBK, saat masih menangani timnas Filipina dan harus menghadapi Indonesia pada semifinal Piaa AFF 2010.
Karena stadion-stadion di Filipina tidak ada yang memenuhi standar AFF, dua laga semifinal Indonesia versus Filipina terpaksa berlangsung di SUGBK.
McMenemy masih ingat betul bagaimana dukungan puluhan ribu suporter timnas Indonesia membuat ciut nyali skuatnya dan bahkan membuat dirinya takut, sehingga Filipina kalah dengan skor agregat 0-2.
"Betapa menakutkannya suporter timnas Indonesia jika sudah berkumpul dalam stadion dan membuat suasana bergemuruh," tutur dia.
McMenemy berharap semangat serupa dapat ditunjukkan para suporter tiap kali Garuda merumput di SUGBK.
"Bagi timnas, dukungan suporter sangat penting," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Baca juga: Simon McMenemy puji pemain usai taklukkan Vanuatu 6-0
Baca juga: Simon: timnas Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas
Meski di tengah kegugupan, tim besutan McMenemy sukses tampil sangat baik dan menorehkan kemenangan telak 6-0 atas Vanuatu.
"Saya sangat gugup. Sebelumnya saya pernah melatih timnas Filipina, tetapi saya tidak pernah tampil di kandang selama di sana," ujarnya dalam jumpa pers purnalaga.
"Saya mencoba untuk melawan rasa gugup saya. Saya beberapa kali berpikir tak percaya, 'bagaimana saya bisa berada di sini menjadi pelatih Indonesia?'. Melatih timnas Indonesia adalah kebanggaan besar untuk saya," kata pria asal Skotlandia itu menambahkan.
Baca juga: "Quattrick" Beto bawa Indonesia taklukkan Vanuatu 6-0
McMenemy memiliki memori tidak terlupakan di SUGBK, saat masih menangani timnas Filipina dan harus menghadapi Indonesia pada semifinal Piaa AFF 2010.
Karena stadion-stadion di Filipina tidak ada yang memenuhi standar AFF, dua laga semifinal Indonesia versus Filipina terpaksa berlangsung di SUGBK.
McMenemy masih ingat betul bagaimana dukungan puluhan ribu suporter timnas Indonesia membuat ciut nyali skuatnya dan bahkan membuat dirinya takut, sehingga Filipina kalah dengan skor agregat 0-2.
"Betapa menakutkannya suporter timnas Indonesia jika sudah berkumpul dalam stadion dan membuat suasana bergemuruh," tutur dia.
McMenemy berharap semangat serupa dapat ditunjukkan para suporter tiap kali Garuda merumput di SUGBK.
"Bagi timnas, dukungan suporter sangat penting," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Baca juga: Simon McMenemy puji pemain usai taklukkan Vanuatu 6-0
Baca juga: Simon: timnas Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019
Tags: