Pekanbaru (ANTARA) - Seluruh kader Partai Demokrat di Provinsi Riau menyatakan penolakan atas wacana kongres luar biasa (KLB) yang diusulkan sejumlah kader senior partai berlambang mercy itu dan tetap loyal kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua DPD Demokrat Riau Asri Auzar di Pekanbaru, Sabtu (15/6), menyatakan seluruh kader partai PD tetap solid mendukung keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sehingga usulan KLB dinilai tidak tepat digulirkan di tengah situasi partai yang kondisif dan tidak ada persoalan yang krusial di tubuh partai.

"Kita sedih dengan pernyataan tentang wacana KLB ini. Ini di luar kebiasaan, apalagi saat ini Partai Demokrat tengah berduka, mari kita menjaga perasaan Ketua Umum kita. Kami seluruh kader Demokrat di Riau hanya tunduk dan patuh atas perintah ketua umum," kata Asri Auzar.

Dia juga meminta kepada senior-senior Partai Demokrat untuk tidak melemparkan isu yang di luar Anggaran Dasar‎ dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat. Sebab, bila itu digulirkan tentunya bertentangan dengan aturan internal partai itu sendiri.

Terlebih, sebut Asri, sebentar lagi akan menghadapi Pilkada serentak 173 daerah di Indonesia. Seharusnya seluruh pengurus partai dari ranting, cabang dan DPD harus mempersiapkan diri dalam mendongkrak suara di Pilkada tersebut.

"Kami seluruh kader demokrat se-Riau akan mengambil sikap atas apapun yang mengganggu Demokrat, kami tetap bersama Ketua Umum," papar Wakil Ketua DPRD Riau itu.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Kota Pekanbaru Agung Nugroho menegaskan hal yang serupa karena tidak ada masalah yang berarti di internal partai baik di pusat maupun daerah.

"Pada Pemilu dan Pilpres 2019, Partai Demokrat pada posisi yang tidak diuntungkan. Tetapi kepemimpinan Pak SBY mampu menaikkan spirit pengurus dan kader," tegasnya.

Jadi, Partai Demokrat Kota Pekanbaru menegaskan menolak gerakan-gerakan semacam ini, tetapi mendukung konsolidasi untuk menyambut kebangkitan dan kemenangan pada kegiatan pilkada dalam waktu dekat, katanya menambahkan.