Kementerian PUPR bangun jalan pintas dukung pariwisata Bali
15 Juni 2019 10:13 WIB
Pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja sepanjang 12,76 kilometer untuk mendukung pariwisata di Bali. (Dokumentasi Kementerian PUPR)
Jakarta (ANTARA) - Sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di Bali, khususnya yang menghubungkan kawasan Bali bagian Selatan dan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Jalan Pintas (Shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja dengan panjang sekitar 12,76 kilometer.
"Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari semula sepanjang 13,46 km dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada. Pengembangan jalan yang menghubungkan dari Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Jalan pintas tersebut akan dibangun pada 10 lokasi. Lokasinya untuk titik 1 sampai 4 di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.
"Di Bali kita menghindari membangun tol, karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol. Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6, karena ada 15 kelokan dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan. Selain itu juga tanjakannya yang tadi 10 -15 derajat sehingga macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebib landai tingkat kemiringannya menjadi 6 derajat," kata Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki saat ini progres pembangunan jalan pintas pada titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter tersebut saat ini progresnya sudah 50,73 persen.
"Nilai kontraknya sekitar Rp128 miliar untuk shortcut titik 5 dan 6 dengan kontraktor PT. Adhi Karya dan PT. Cipta Strada (KSO), mudah-mudahan Desember 2019 selesai," ujarnya.
Total panjang jalan pintas pada titik 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter. Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan tujuh meter dan bahu jalan dua meter.
Sedangkan untuk pembangunan jalan pintas pada titik 3 sepanjang 480 meter, Menteri Basuki mengatakan juga sudah dalam tahap konstruksi dengan anggaran Rp12,1 miliar dan progres sebesar 10,22 persen. Selanjutnya untuk shortcut 4 dalam persiapan kontrak," ujar Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya Kementerian PUPR I Ketut Darmawahana mengatakan, pembangunan shortcut titik 5-6 bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Sedangkan untuk titik 3-4 juga akan membantu mengurai simpul kemacetan lalulintas di Simpang Kebun Raya Bedugul.
Menurut Ketut, hingga saat ini belum ditemui kendala dalam pembangunan jalan tersebut. Keberadaan shortcut sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan.
Buleleng khususnya dengan potensi pariwisata yang luar biasa diharapkan akan bisa terus berkembang.
Buleleng yang berada di Bali Utara terkenal dengan wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Sisi lain Pantai Lovina juga menyajikan keindahan yang berbeda dengan pasir lembut berwarna putih agak kehitaman yang menawarkan sunrise dan sunset indah.
Hal menarik lain dari Buleleng sendiri adalah air terjun dan danau. Tak kurang dari 10 air terjun yang ada di Buleleng, termasuk di antaranya Air Terjun Gitgit, Munduk, dan Aling-Aling. Danau Buyan di Buleleng diapit oleh Danau Tamblingan di sisi barat dan Danau Beratan di sisi Timur.
"Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari semula sepanjang 13,46 km dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada. Pengembangan jalan yang menghubungkan dari Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Jalan pintas tersebut akan dibangun pada 10 lokasi. Lokasinya untuk titik 1 sampai 4 di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.
"Di Bali kita menghindari membangun tol, karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol. Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6, karena ada 15 kelokan dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan. Selain itu juga tanjakannya yang tadi 10 -15 derajat sehingga macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebib landai tingkat kemiringannya menjadi 6 derajat," kata Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki saat ini progres pembangunan jalan pintas pada titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter tersebut saat ini progresnya sudah 50,73 persen.
"Nilai kontraknya sekitar Rp128 miliar untuk shortcut titik 5 dan 6 dengan kontraktor PT. Adhi Karya dan PT. Cipta Strada (KSO), mudah-mudahan Desember 2019 selesai," ujarnya.
Total panjang jalan pintas pada titik 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter. Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan tujuh meter dan bahu jalan dua meter.
Sedangkan untuk pembangunan jalan pintas pada titik 3 sepanjang 480 meter, Menteri Basuki mengatakan juga sudah dalam tahap konstruksi dengan anggaran Rp12,1 miliar dan progres sebesar 10,22 persen. Selanjutnya untuk shortcut 4 dalam persiapan kontrak," ujar Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya Kementerian PUPR I Ketut Darmawahana mengatakan, pembangunan shortcut titik 5-6 bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Sedangkan untuk titik 3-4 juga akan membantu mengurai simpul kemacetan lalulintas di Simpang Kebun Raya Bedugul.
Menurut Ketut, hingga saat ini belum ditemui kendala dalam pembangunan jalan tersebut. Keberadaan shortcut sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan.
Buleleng khususnya dengan potensi pariwisata yang luar biasa diharapkan akan bisa terus berkembang.
Buleleng yang berada di Bali Utara terkenal dengan wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Sisi lain Pantai Lovina juga menyajikan keindahan yang berbeda dengan pasir lembut berwarna putih agak kehitaman yang menawarkan sunrise dan sunset indah.
Hal menarik lain dari Buleleng sendiri adalah air terjun dan danau. Tak kurang dari 10 air terjun yang ada di Buleleng, termasuk di antaranya Air Terjun Gitgit, Munduk, dan Aling-Aling. Danau Buyan di Buleleng diapit oleh Danau Tamblingan di sisi barat dan Danau Beratan di sisi Timur.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: