Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan orang yang memerintahkan Pollycarpus untuk membunuh aktivis HAM Munir SH saat ini menjadi menteri. "Yang kasihan itu Pollycarpus, karena dia kena 20 tahun penjara, tapi orang yang sesungguhnya memerintahkan membunuh Munir bebas lepas, bahkan jadi menteri. Terus, piye (lalu, bagaimana)," katanya di Surabaya, Sabtu. Di hadapan ratusan peserta Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) PKB Jawa Timur, mantan presiden itu mengatakan saksi kunci justru "dilepas" (tidak boleh bicara) yakni dari BIN --Budi Santoso. "Bahkan, dia diberi tugas di luar negeri," katanya, menanggapi vonis MA terhadap terpidana pembunuhan aktivis HAM Munir SH, Pollycarpus Budihari Priyanto (25/1). Didampingi putrinya Zannubah Arifah Chofsoh (Yenny Wahid), ia menilai pemerintah sering berbohong kepada rakyat dengan membebaskan orang yang bersalah. "Pelaku illegal logging, contohnya. Bahkan, orang yang dibebaskan seperti Adelin Lis itu ke Cikeas juga, tapi dia bertemu Suko Sudarso yang sangat dipercaya di sana," katanya. Oleh karena itu, katanya, dirinya berharap pemerintah bersikap terus-terang tentang kasus pembunuhan Munir, termasuk siapa yang memberi perintah Pollycarpus untuk melakukan itu. "Kalau terus-terus begini, biar saja, nanti akan saya buka terang-terangan," kata cucu pendiri NU KH Hasyim Asy`ari itu dalam Muswilub PKB Jatim yang akan memilih ketua baru itu. Ketika dikonfirmasi pers tentang menteri yang dimaksud, Gus Dur tampak bungkam hingga memasuki mobilnya, sedangkan Yenny Wahid juga mengaku tidak tahu. "Nggak (tidak) tahu, bapak nggak pernah ngomong," katanya. Sebelumnya, majelis hakim MA yang memeriksa dan mengadili permohonan Peninjauan Kembali (PK) kasus kematian aktivis HAM Munir menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Pollycarpus BP (25/1). (*)