Panel WHO tidak deklarasikan darurat Ebola di Kongo dan Uganda
15 Juni 2019 06:04 WIB
Seorang pekerja kesehatan mengukur suhu badan seorang pria yang masuk ke ALIMA (The Alliance for International Medical Action) pusat perawatan Ebola di Beni, Republik Demokratik Kongo, 1 April 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner/wsj/cfo
Jenewa (ANTARA) - Panel penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat memutuskan untuk tidak mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat internasional terkait wabah Ebola di Kongo dan Uganda, dengan mengatakan kriterianya belum memenuhi.
Namun dalam satu pernyataan, panel independen mendesak negara-negara tentang "yang berisiko" agar meningkatkan kesiapan mereka untuk mendeteksi dan mengendalikan kasus dari luar, "seperti yang telah dilakukan oleh Uganda".
Pihak berwenang di Uganda, tempat dua anggota keluarga yang sama meninggal pekan ini akibat penyakit tersebut, menyusun daftar 98 kontak, atau kontak dari kontak, yang berpotensi terjangkit virus Ebola, namun hanya 10 yang dianggap "sangat berisiko", kata ahli WHO, Dr Mike Ryan saat konferensi pers di markas WHO di Jenewa. Jumlah sebelumnya sebanyak 27 pada Kamis.
Sumber: Reuters
Namun dalam satu pernyataan, panel independen mendesak negara-negara tentang "yang berisiko" agar meningkatkan kesiapan mereka untuk mendeteksi dan mengendalikan kasus dari luar, "seperti yang telah dilakukan oleh Uganda".
Pihak berwenang di Uganda, tempat dua anggota keluarga yang sama meninggal pekan ini akibat penyakit tersebut, menyusun daftar 98 kontak, atau kontak dari kontak, yang berpotensi terjangkit virus Ebola, namun hanya 10 yang dianggap "sangat berisiko", kata ahli WHO, Dr Mike Ryan saat konferensi pers di markas WHO di Jenewa. Jumlah sebelumnya sebanyak 27 pada Kamis.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019
Tags: