Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan SME Magazine menyatakan bahwa hampir setiap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia telah menyadari pentingnya strategi pemasaran digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Group Publisher dan Editor in Chief dari Majalah SME William Ng mengatakan bahwa UKM yang berpartisipasi dalam survei ini optimis, namun juga waspada terhadap laju perkembangan teknologi yang cepat dan integrasi ekonomi regional yang lebih besar.

"Hampir setiap UKM yang disurvei menyadari pentingnya strategi digital, tetapi banyak yang tidak memiliki sumber daya atau kemampuan untuk mengimplementasikannya," kata William pada acara SME 100 Awards di Jakarta, Jumat.

William menjelaskan UKM merasakan dampak dari disrupsi berbasis teknologi di industri ini. Ditambah lagi, kata dia, banyak UKM yang semakin bermunculan karena mampu mengadopsi teknologi dan berhasil melampaui untuk ekspansi di luar negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Operation Manager PT Baba Rafi Indonesia, Mujiono, mengatakan seiring dengan pesatnya perusahaan jasa kuliner, seperti Go-Food dan Grab Food, UKM dituntut lebih agresif untuk melakukan perubahan pada strategi penjualan.

"UKM harus bisa menghadapi perubahan di sana, di mana seluruh penjualan, seperti Go-Food, Grab Food semakin kencang di sana, kita harus mempersiapkan diri untuk mengikuti perkembangan di sana, memberikan promo lewat Go-Pay dan OVO. Kami sudah bergabung," kata Mujiono.

Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar UKM saat ini adalah semakin banyak usaha mikro yang berkembang karena pemasaran digital dan mudahnya akses modal bagi usaha pemula. Kondisi ini membuat UKM yang sudah berkembang memiliki banyak pesaing di dalam negeri.

Survei SME mencatat ada 29 UKM di Indonesia yang memiliki pertumbuhan bisnis terpesat berdasarkan kriteria kuantitatif seperti pertumbuhan pendapatan dan laba, serta kriteria kualitatif seperti prospek bisnis, investasi dalam pelatihan, dan upaya litbang.

Ada pun perusahaan yang menerima penghargaan ini di antaranya adalah penyedia chatbot Kata.ai, pemilik waralaba Kebab Baba Rafi, jasa pernikahan dan liburan Weddingku group, platform finansial peer-to-peer Investree, penyedia dompet digital Payfazz, dan pengecer gaya hidup Metroxgroup.

Baca juga: 29 UKM Indonesia raih penghargaan perkembangan bisnis terpesat