BPN minta pendukung ikuti imbauan Prabowo agar tak hadir ke MK
14 Juni 2019 11:18 WIB
Kuasa hukum calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 selaku pemohon, Bambang Widjojanto (kanan) dan Denny Indrayana (kedua kanan) mengikuti sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (14/6/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pras/pri
Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi meminta pendukung Prabowo-Sandi mengikuti imbauan Prabowo agar tidak hadir di sekitar Gedung MK selama persidangan.
"Kami ingin memastikan imbauan pak Prabowo kepada seluruh pendukung bisa berjalan. Pak Prabowo mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia pendukung beliau, tidak perlu datang ke MK," kata Jubir BPN, Andre Rosiade di Gedung MK, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pantauan sejumlah massa mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat hadir di sekitar Gedung MK, tepatnya di depan Kementerian Pertahanan melakukan orasi atas dugaan kecurangan pemilu.
Andre mengatakan pendukung sebaiknya menyaksikan persidangan melalui televisi di rumah masing-masing.
Dia menekankan tim hukum Prabowo-Sandi akan menghadirkan banyak fakta menarik selama persidangan.
Dia juga menegaskan gugatan ke MK bukan soal menang atau kalah, namun lebih jauh lagi untuk pemilu dan demokrasi yang lebih baik.
"Kami ingin memastikan imbauan pak Prabowo kepada seluruh pendukung bisa berjalan. Pak Prabowo mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia pendukung beliau, tidak perlu datang ke MK," kata Jubir BPN, Andre Rosiade di Gedung MK, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pantauan sejumlah massa mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat hadir di sekitar Gedung MK, tepatnya di depan Kementerian Pertahanan melakukan orasi atas dugaan kecurangan pemilu.
Andre mengatakan pendukung sebaiknya menyaksikan persidangan melalui televisi di rumah masing-masing.
Dia menekankan tim hukum Prabowo-Sandi akan menghadirkan banyak fakta menarik selama persidangan.
Dia juga menegaskan gugatan ke MK bukan soal menang atau kalah, namun lebih jauh lagi untuk pemilu dan demokrasi yang lebih baik.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: