Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, dibuka menguat seiring dimulainya sidang sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi.

IHSG dibuka menguat 4,94 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.278,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,53 poin atau 0,15 persen menjadi 995,92..

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat, mengatakan, selain faktor global, pelaku pasar juga mempertimbangkan dimulainya sidang sengketa Pilpres oleh MK terutama faktor keamanan.

"Disamping itu, potensi membaiknya pasar global hanya membatasi agar penurunan indeks tidak dalam. IHSG diperkirakan bergerak 'mixed' dengan potensi koreksi pada hari ini," ujar Alfiansyah.

Situasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih memanas turut berdampak terhadap kegiatan ekonomi negara-negara dunia lainnya, termasuk Indonesia. Dampaknya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditetapkan dalam Rancangan APBN 2020 sebesar 5,3 persen akan menjadi tantangan dalam pencapaiannya, karena perang dagang AS-China memiliki pengaruh besar terhadap ekspor komoditas perkebunan, tambang dan energi," kata Alfiansyah.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 64,53 poin (0,31 persen) ke 21,096,53, indeks Hang Seng melemah 115,16 poin (0,42 persen) ke 27.179,55, dan indeks Straits Times melemah 2,93 poin (0,09 persen) ke posisi 3.217,73.

Baca juga: IHSG melemah dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed