Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didorong meningkatnya permintaan terhadap aset-aset safe-haven, serta peningkatan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran perdagangan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 6,90 dolar AS atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 1.343,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka telah naik untuk hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan pada Selasa (11/6/2019)

Sebelumnya pada Kamis (13/6/2019), dua tanker minyak dilaporkan mendapat serangan di Laut Oman di lepas pantai Iran. Setidaknya satu dari mereka dioperasikan oleh perusahaan Jepang. Insiden itu terjadi selama kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Teheran, yang berusaha membantu meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.

Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas dugaan serangan itu. Namun ketegangan geopolitik mendorong permintaan untuk aset-aset safe-haven, seperti emas.

Sementara itu, friksi perdagangan Amerika Serikat dan China yang berkepanjangan juga memikat investor untuk membeli emas, kata para analis.

Namun, tolok ukur utama saham Wall Street yang sedikit meningkat dan dolar AS yang menguat membatasi kenaikan emas lebih lanjut.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 13,9 sen AS atau 0,94 persen menjadi ditutup pada 14,892 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 1,10 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi 809,40 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas terus menguat, ditutup 1.342,7 dolar per ounce