DIY berharap desain jalan tol akomodasi akses ke destinasi Yogyakarta
13 Juni 2019 21:33 WIB
Illustrasi: Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Batang Semarang saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Batang, Jawa Tengah ((ANTARA FOTO/Zabur Karuru))
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan desain jalan tol yang akan dibangun melintas di daerah ini mengakomodir akses jalan keluar masuk ke destinasi wisata maupun kuliner wilayah provinsi ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Kabupaten Bantul, DIY, Kamis ,membenarkan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum sepenuhnya menyepakat rencana pembangunan i jalan tol Yogyakarta, karena akan menutup akses ke masyarakat setempat.
"Artinya kita cari jalan tengah, kalau konsep tol itu kan (kendaraan) melewati tanpa berhenti kan, mestinya ada sistem perencanaan yang mengakomodir itu semua," kata Gatot usai acara Syawalan Gubernur dengan jajaran Pemkab Bantul.
"Jadi yang pertama kita menciptakan 'rest area' atau titik simpul yang bisa turun ke destinasi untuk UMKM (usaja mikro, kecil dan menengah), destinasi untuk kuliner," kata Gatot.
Baca juga: Sultan belum sepakati pembangunan jalan tol di Yogyakarta
Dia menjelaskan, dari tiga ruas jalan tol yang direncanakan di DIY, baru ruas Bawen-Yogyakarta yang disepakati dengan panjang sekitar 10 sampai 15 kilometer di Yogyakarta, sementara ruas tol Yogyakarta-Solo dan ruas jalan tol Yogyakarta-Cilacap belum dipastikan.
Gatot kemudian menjelaskan, untuk ruas Yogyakarta-Solo itu karena kalau melewati wilayah Prambanan tentunya jangan melintas di atas situs Prambanan, karena aturannya sekitar 500 meter dari bangunan sejarah itu harus bebas.
"Kemudian situs tersebut juga destinasi wisata, sehingga tentunya desain tol memperhitungkan untuk bisa turun ke situ (Prambanan), simpul-simpul untuk turun naik dan sebagainya, pintu masuk, pintu keluar dan sebagainya," katanya.
Dia mengatakan, ruas tol Yogyakarta-Cilacap belum pasti karena selain ada bandara internasional di wilayah Kabupaten
Kulon Progo, Gubernur DIY juga ingin agar jalur jalan lintas selatan (JJLS) di selatan DIY difungsikan secara optimal.
"Gubernur menghendaki JJLS difungsikan, kemudian jalan nasional difungsikan, artinya jangan sampai begitu ada jalan tol yang melintas di atas dua jalan tersebut jalan yang ada sekarang tidak optimal, kita masih diskusikan," katanya.
Baca juga: DIY baru sepakati pembangunan jalan tol ruas Bawen-Yogyakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Kabupaten Bantul, DIY, Kamis ,membenarkan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum sepenuhnya menyepakat rencana pembangunan i jalan tol Yogyakarta, karena akan menutup akses ke masyarakat setempat.
"Artinya kita cari jalan tengah, kalau konsep tol itu kan (kendaraan) melewati tanpa berhenti kan, mestinya ada sistem perencanaan yang mengakomodir itu semua," kata Gatot usai acara Syawalan Gubernur dengan jajaran Pemkab Bantul.
"Jadi yang pertama kita menciptakan 'rest area' atau titik simpul yang bisa turun ke destinasi untuk UMKM (usaja mikro, kecil dan menengah), destinasi untuk kuliner," kata Gatot.
Baca juga: Sultan belum sepakati pembangunan jalan tol di Yogyakarta
Dia menjelaskan, dari tiga ruas jalan tol yang direncanakan di DIY, baru ruas Bawen-Yogyakarta yang disepakati dengan panjang sekitar 10 sampai 15 kilometer di Yogyakarta, sementara ruas tol Yogyakarta-Solo dan ruas jalan tol Yogyakarta-Cilacap belum dipastikan.
Gatot kemudian menjelaskan, untuk ruas Yogyakarta-Solo itu karena kalau melewati wilayah Prambanan tentunya jangan melintas di atas situs Prambanan, karena aturannya sekitar 500 meter dari bangunan sejarah itu harus bebas.
"Kemudian situs tersebut juga destinasi wisata, sehingga tentunya desain tol memperhitungkan untuk bisa turun ke situ (Prambanan), simpul-simpul untuk turun naik dan sebagainya, pintu masuk, pintu keluar dan sebagainya," katanya.
Dia mengatakan, ruas tol Yogyakarta-Cilacap belum pasti karena selain ada bandara internasional di wilayah Kabupaten
Kulon Progo, Gubernur DIY juga ingin agar jalur jalan lintas selatan (JJLS) di selatan DIY difungsikan secara optimal.
"Gubernur menghendaki JJLS difungsikan, kemudian jalan nasional difungsikan, artinya jangan sampai begitu ada jalan tol yang melintas di atas dua jalan tersebut jalan yang ada sekarang tidak optimal, kita masih diskusikan," katanya.
Baca juga: DIY baru sepakati pembangunan jalan tol ruas Bawen-Yogyakarta
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: