Gorontalo (ANTARA) - Pelaksanaan Operasi Ketupat Otanaha 2019 yang melibatkan unsur TNI, Polri dan instansi lainnya resmi ditutup melalui upacara di halaman Mapolda Gorontalo, Kamis.

Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol Rachmad Fudail mengatakan secara umum kecelakaan dan tindak kriminal saat pelaksanaan operasi itu mengalami penurunan.

"Namun kasus penganiayaan cukup tinggi, padahal terjadi pada bulan puasa," ujarnya.

Ia mengaku akan melakukan berbagai evaluasi atas hasil temuan maupun capaian pada pelaksanaan Operasi Ketupat Otanaha tersebut.

Sementara itu, Danrem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan serta elemen masyarakat yang telah menjaga ketertiban dan keamanan wilayah Provinsi Gorontalo.

"Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada hal-hal yang tidak dikehendaki, namun tetap siaga akan pelaksanaan sidang yang akan digelar oleh Mahkamah Konstitusi walaupun pelaksanaannya di Jakarta," ungkapnya.

Hal itu menurut Danrem tetap menjadi perhatian dan membutuhkan sinergitas dari berbagai pihak dalam mendukung terciptanya situasi yang aman dan damai.

Baca juga: Operasi Ketupat Intan 2019 nihil kecelakaan lalu lintas

Baca juga: Polda catat angka kecelakaan turun 20 persen di Operasi Ketupat 2019