Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar bersama Yayasan Tukad Bindu Kesiman, Bali menyediakan fasilitas Co-Working Space di kawasan Sungai Bindu.

Pelopor dan penggagas Taman Rekreasi Tukad Bindu Kesiman, I Gusti Rai Ari Temaja di Denpasar, Kamis mengatakan Sungai (Tukad) Bindu selain menjadi objek wisata rekreasi, kuliner serta tempat olahraga kini dilengkapi Co-Working Space. Adapun fasilitas yang diberikan seperti Wifi gratis serta tempat yang nyaman untuk bertukar pikiran.

“Kami menyediakan Co-Working space guna memberi wadah dan ruang seluas-luasnya bagi generasi milenial maupun masyarakat untuk tempat bertukar pikiran sembari menikmati alam,” ujar Gusti Ari Temaja yang sering disapa Gung Nik.

Lebih lanjut Gung Nik mengatakan
Co-Working Space merupakan sebuah sarana dan fasilitas bertemu komunitas untuk bertukar pikiran satu dengan yang lain. Hal ini tentu menjadi suatu kombinasi yang baik antara perpaduan keindahan Tukad Bindu dengan "Co-working space" sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi komunitas maupun perseorangan untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang bertumpu kepada kemajuan perekonomian bagi generasi milenial.

"Dengan berbagai fasilitas yang diberikan, Tukad Bindu sangat cocok dijadikan tempat untuk keperluan pertemuan, forum diskusi serta kegiatan lainnya," ucapnya.

Sementara itu, Wali kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan dalam berbagai kesempatan temu wirausaha dan generasi milenial bahwa Co-Working Space bisa dikatakan cara dan budaya baru dalam menumbuhkan sebuah kolaborasi dan inovasi karena muncul ide baru dari berbagai orang dengan latar belakang berbeda sehingga mendorong terciptanya inovasi secara terus menerus.

"Oleh sebab itulah dunia startup sering dikaitkan dengan komunitas 'Co-Working Space', dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat menciptakan startup-startup dari kawasan Sungai Bindu.
serta memajukan perekonomian masyarakat," katanya.

Rai Mantra menambahkan kebutuhan akan ruang kerja yang nyaman, efisien, fleksibel, dan terjangkau kini menjadi suatu kebutuhan bagi penggiat startup, kewirausahaan. Ke depan pihaknya mengajak masyarakat khususnya pemuda untuk membuat atau menciptakan "Co-Working Space", seperti di banjar dan desa sebagai sarana bertukar pikiran bersama.

"Nilai sesungguhnya yang ditawarkan dari sebuah coworking space adalah komunitas, jadi penggiat bisnis tidak hanya sekadar bekerja saja tetapi memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan para penggiat lainnya sehingga terjadi tukar pikiran. Dengan pertumbuhan 'Co-Working Space' di Denpasar menandakan geliat anak muda dan komunitas menangkap peluang bisnis dan ekonomi kreatif berkembang sangat signifikan di Kota Denpasar," ujar Rai Mantra.

Baca juga: Energi terbarukan mikrohidro lengkapi objek wisata Tukad Bindu-Bali