Aceh Besar (ANTARA) - Jalanan becek dan kadang tergenang menjadi hal biasa bagi warga yang bermukim di Komplek Jalan Dusun Baru, Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar karena belum tersedianya sarana yang memadai.

Terkadang mereka harus mengelus dada akan kondisi jalan menuju kediaman mereka. namun seiring perjalanan waktu dengan bergulirnya Dana Desa yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat, warga yang bermukim di Komplek Jalan Dusun baru tersebut dapat menikmati kenyamanan dengan adanya pembangunan jalan yang saat ini sudah dilakukan pengerasan.

“Alhamdulillah, dengan hadirnya dana desa tersebut banyak hal pembangunan yang dapat dilakukan di gampong dan dinikmati langsung oleh masyarakat, salah satunya adalah tersedianya jalan desa dan dusun dalam memudahkan warga untuk beraktivitas,” kata Kepala Desa Kajhu atau dalam bahasa setempat dikenal dengan sebutan Plt Keuchik Gampong, Tgk Nazaruddin di kantor desa setempat.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai Sekretaris Gampong itu, saat ini mengemban amanah menjadi PJ Keuchik karena Kepala Desa sebelumnya telah berakhir masa jabatan pada 1 April 2019. Dia menuturkan, banyak hal yang langsung dapat dieksekusi oleh gampong untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat dengan bergulirnya dana desa tersebut.

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa dan desa adat yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota. Penggunaan dana desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa.

Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana desa berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh bupati atau wali kota. Dana desa diutamakan dilakukan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya dan bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa setempat.

Sebelum adanya dana desa, untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan misalnya mengandalkan usulan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) yang dilakukan oleh gampong. Usulan tersebut tidak serta merta akan terealisasi, namun harus terus mengawal program yang diusulkan tersebut kepada instansi terkait sehingga dapat dianggarkan dan dibangun.

Ia menuturkan dalam mengelola dana desa tersebut, dirinya bersama dengan Keuchik sebelumnya dan juga perangkat gampong dan tentu didukung oleh warga, terus melakukan beragam inovasi untuk membangun Gampong Kajhu.

Semangat Bersama

Semangat dan komitmen untuk maju yang dimiliki masyarakat dengan perangkat gampong/desa, menjadi modal awal untuk membangun bagi salah satu desa yang hancur di Provinsi Aceh akibat gempa disusul tsunami pada penghujung tahun 2004.

Dengan bekal semangat kebersamaan dan komitmen untuk maju dan bangkit kembali, Gampong Kajhu yang saat itu dipimpin Syahril AR sebagai kepala desa mengawali pembangunan kembali desanya dengan mengoptimalkan pembangunan melalui Dana Desa yang dialokasikan Pemerintah Pusat guna mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh pelosok gampong tersebut tanpa ada pilih kasih.

Gampong Kajhu memiliki luas lebih kurang sekitar 400 hektare dengan mata pencaharian sehari-hari warga di gampong itu ada yang berprofesi sebagai nelayan, petani, pedagang dan Pengawai Negeri Sipil.

Gampong tersebut memiliki 11 dusun meliputi Meriam Patah, Kampong Meurah, Monsinget, Kajhu Indah, Mutiara Cemerlang, Keude Aron, Lambateung, Lamseunong Baru Jaya, Lamseunong Indah dan Pola Keumala.

“Meski Gampong Kajhu memiliki area yang cukup luas dengan 11 dusun, Alhamdullah kita memiliki semangat yang sama untuk membangun di semua dusun dan tidak ada istilah ada anak tiri dan kandung dalam pembangunan,” kata Syahril AR yang merupakan Keuchik Gampong Kaju periode 2013-2019.

Sejak terpilih sebagai Keuchik Gampong Kaju pada April 2013, dirinya terus berupaya bersama warga untuk terus bangkit memajukan gampong yang berjarak sekitar delapan kilometer dari ibu kota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh.

Menurut dia, dengan komitmen bersama membangun Gampong Kajhu dengan 11 dusun tersebut, pihaknya telah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang tersebar di dusun-dusun dengan menggunakan dana desa.
Mantan Keuchik Gampong Kajhu (kanan) memperlihatkan penghargaan dari Kemendes. (ANTARA/Muhammad Ifdhal)


“Sejak dana desa digulirkan pada tahun 2015, kami mulai membangun jalan-jalan gampong dan juga saluran yang merupakan bagian untuk meningkatkan pembangunan dan memberikan kemudahan akses antar dusun,” katanya.

Syahril menyebutkan pada tahun 2018, Gampong Kajhu mendapat alokasi anggaran dana desa sebesar Rp737.965.000 yang bersumber dari pemerintah pusat. Dana yang diberikan tersebut juga hampir sama dengan daerah lainnya.

“Anggaran yang kami terima dari dana desa sama halnya dengan daerah lain, mungkin ada lebih sedikit. Namun demikian semangat untuk pemerataan pembangunan menjadi salah satu kunci Kajhu meraih prestasi,” katanya.

Dana desa yang diterima Gampong Kajhu tersebut setengahnya atau sebesar 56 persen dari total anggaran yang diberikan, dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur meliputi pengerasan jalan, rabat beton, saluran, plat beton, rehab saluran dan pembangunan talud.

Dalam pembangunan infrastruktur, dirinya melibatkan seluruh aparatur gampong sesuai dengan tugas dan fungsinya termasuk masyarakat juga ikut terlibat aktif, ujarnya. “Pelibatan masyarakat dan juga aparatur gampong sesuai dengan tupoksinya tersebut juga merupakan bagian memberikan rasa memiliki terhadap program-program yang telah digulirkan dan diputuskan dalam rapat bersama dengan seluruh warga.”

Kaur Pemerintahan bertugas di kantor sementara untuk kaur pembangunan ikut terlibat di lapangan dalam memantau langsung terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dalam gampong, tambahnya.

Gampong Kajhu memiliki penduduk sebanyak 5.670 jiwa yang terdiri dari 3.725 laki-laki dan 1.945 perempuan. Ada pun jumlah kepala keluarga sebanyak 3.050 KK.

Syahril yang baru mengakhiri tugasnya pada 1 April 2019 sebagai Keuchik dan turut didampingi Plt Keuchik gampong setempat Tgk Nazaruddin menyebutkan gampong tersebut memiliki empat Posyandu yang selalu menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan langsung terhadap kesehatan warga setempat.

Bagi mereka semangat membangun menjadi modal awal untuk membangun gampong yang memiliki batas bagian utara dengan Selat Malaka, Timur dengan Gampong Cot Paya, bagian Barat dengan Gampong Cadek dan selatan berbatas dengan Gampong Blang Kreung.

“Pembangunan yang kami lakukan ini dengan menetapkan target-target pembangunan setiap tahunnya yakni pembangunan dilakukan pada beberapa dusun dan setelah selesai satu ada dua, maka dilanjutkan pada dusun lainnya, sehingga pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” katanya.

Pembangunan dengan menggilir setiap program pada 11 dusun yang ada dalam gampong tersebut merupakan bagian pemerataan dan memberikan rasa keadilan kepada seluruh masyarakat yang bermukim di daerah setempat.

Artinya, semua dusun memiliki pembangunan yang sama dengan dusun lainnya. “Semua memiliki program yang sama dan tidak ada beda,” katanya.
Plt Keuchik Gampong Kajhu Tgk Nazaruddin memperlihatkan penghargaan Bupati Aceh Besar. (ANTARA/Muhammad Ifdhal)


Plt Keuchik Gampong Kajhu Tgk Nazaruddin mengatakan jumlah penduduk secara keseluruhan saat ini ada sekitar 13 ribu lebih, karena banyak pendatang yang bermukim di gampong yang dipimpinnya saat ini.

“Kami saat ini sedang melakukan pendataan ulang, sebab saat ini banyak perumahan yang dibangun di kawasan Kajhu sehingga banyak warga yang bekerja di Banda Aceh tinggal di gampong tersebut masih mengantongi kartu tanda penduduk di kampung asal,” katanya.

Ia menuturkan hampir seluruh jalan gampong dan juga dusun telah terbangun melalui dana desa yang diterima oleh Kajhu khususnya, meski belum seluruhnya maksimal.

Raih Prestasi

Syahril AR mengatakan prestasi yang diraih Kajhu sebagai desa terbaik dengan Indeks Desa Membangun Tahun 2018 Provinsi Aceh yang diserahkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sandjojo merupakan penilaian yang dilihat sejak program itu digulirkan.

Artinya, Gampong Kajhu menjadi salah satu gampong di seluruh Indonesia yang memperoleh penghargaan dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi karena terjadinya pembangunan signifikan dari tahun ke tahun dan turut didukung dengan manajemen pelaporan yang baik.

Tak hanya di situ, Gampong Kajhu juga kembali meraih penghargaan yang diberikan langsung oleh Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali sebagai Gampong Terbaik Nasional Desa Membangun dan juga terpilih sebagai Keuchik Peduli Pendidikan.

Ia menjelaskan gampong yang memiliki 11 dusun tersebut memberikan perhatian besar untuk sektor pendidikan khususnya dan juga sektor kesehatan di mana ada empat Pendidikan Anak Usia, empat Taman Pendidikan Al Quran dan empat Posyandu.

Komitmen bersama untuk membangun dan partisipasi aktif masyarkat menjadi kunci mewujudkan pemerataan pembangunan di gampong yang berada di daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.


Baca juga: Kota Bani meningkatkan kesejahteraan warga dengan dana desa

Baca juga: Nagari Tiku Selatan semangat membangun wisata bahari