Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari hingga April 2019, sebanyak 43 ribu wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi Manado.

"Jumlah tersebut naik sekitar 10 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2018," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Kamis.

Dia mengatakan, perkembangan wisman kumulatif sampai dengan April 2019 mencapai 43.833 orang. "Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama 2018 yaitu 39.613 orang,” ujarnya.

Menurut dia, jumlah wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi pada April 2019 sebanyak 10.906 orang atau meningkat sebesar 1,35 persen dibanding Maret 2019 yang berjumlah 10.761 orang.

“Jika dibandingkan dengan April 2018 Kunjungan Wisman Ke Sulut meningkat sebesar 6,92 persen,” katanya.

Pada April 2019 tersebut, jumlah wisman masih didominasi warga China, dengan jumlah kunjungan sebanyak 10.196 orang atau mencapai 93,49 persen, diikuti oleh Amerika 93 orang (0,85 persen), Jerman 67 orang (0,61 persen), Singapura 50 orang (0,46 persen), Inggris 47 orang (0,43 persen), Prancis 46 orang (0,42 persen), Jepang 39 orang (0,36 persen), Hongkong 39 orang (0,36 persen), Belanda 38 orang (0,35 persen), Korea Selatan 37 orang (0,34 persen).

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Manado terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan guna mendukung pertumbuhan penerbangan internasional, diantaranya Manado-China.

General Manager Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai menerangkan, jumlah trafik wisatawan internasional khususnya dari kota-kota di China mengalami peningkatan setiap tahunn.

Minggus mengatakan, pihaknya berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi Wisatawan Mancanegara (Wisman) saat datang dan berangkat di bandara.

“Kita dituntut untuk selalu meningkatkan pelayanan dan kenyamanan para pengguna jasa di Bandara Sam Ratulangi, apalagi kepada Wisman China,” jelas Minggus.

Tak kalah penting, katanya kewaspadaan terhadap segala kemungkinan gangguan keamanan yang dapat terjadi sewaktu-waktu yang mana hal tersebut merupakan tanggung jawab dari seluruh stakeholder di bandara ini.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Kol (Pnb) Sarmanto menyampaikan, menerapkan program pengamanan bandara maupun langkah-langkah pengamanan di bandara serta menyediakan informasi melalui sinergitas dalam komunikasi aktif untuk meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder dalam pengamanan bandara.
Baca juga: Turis China dominasi kunjungan wisman di Sulut