TNI AU berikan kemudahan remaja asli Papua menjadi taruna AAU
13 Juni 2019 11:38 WIB
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna bersama Pangkoopsau III Marsda TNI Andyawan dan Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi memberikan keterangan kepada media terkait kesempatan remaja asli Papua untuk menjadi taruna Aakdemi Angkatan Udara. (ANTARA News Papua/Muhsidin)
Biak (ANTARA) - Markas besar TNI Angkatan Udara memberikan peluang dan kemudahan bagi kalangan remaja putra putri asli Papua untuk dapat menjadi perwira TNI AU melalui pendidikan taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta.
"Tahun ini ada lima putra asli Papua yang akan mengikuti pendidikan AAU dari yang ikut tes akhir sembilan orang," ungkap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam keterangan pers di Biak, Papua, Kamis menanggapi peluang putra asli Papua menjadi perwira TNI AU.
Ia mengatakan, untuk dapat menjadi calon taruna AAU harus memenuhi kreteria dan kualifikasi yang sudah ditetapkan seperti dari aspek kesehatan, akademis, kesamaptaan fisik, psikotes serta mental ideologi.
Untuk aspek kesehatan, menurut Marsekal Yuyu Sutisna, menjadi hal utama harus dipenuhi calon taruna AAU karena ini berkaitan dengan keselamatan diri ketika harus mengikuti pendidikan pembentukan prajurit TNI Angkatan Udara.
KSAU berharap, setiap pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat dapat melakukan kerja sama dengan Lanud setempat untuk mempersiapkan putra putri asli Papua dalam mengikuti proses seleksi taruna AAU.
Ia mengakui, untuk mendidik dan membina mental remaja asli Papua dalam persiapan mengikuti seleksi penerimaan calon taruna AAU perlu dipersiapkan dengan baik karena dengan cara inilah dapat membuka kesempatan luas putra Papua menjadi calon perwira TNI AU.
"Saya optimistis dengan program latihan yang diprogramkan bersama dengan pangkalan udara setempat bisa mempersiapkan fisik dan mental putra asli Papua dalam mengikuti proses seleksi menjadi calon taruna AAU," kata Marsekal Yuyu Sutisna.
Berdasarkan data, perwira dari kalangan orang asli Papua yang berakrier di berbagai satuan jajaran TNI Angkatan Udara masih sangat minim dibanding dengan TNI AD, TNI AL dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Tahun ini ada lima putra asli Papua yang akan mengikuti pendidikan AAU dari yang ikut tes akhir sembilan orang," ungkap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam keterangan pers di Biak, Papua, Kamis menanggapi peluang putra asli Papua menjadi perwira TNI AU.
Ia mengatakan, untuk dapat menjadi calon taruna AAU harus memenuhi kreteria dan kualifikasi yang sudah ditetapkan seperti dari aspek kesehatan, akademis, kesamaptaan fisik, psikotes serta mental ideologi.
Untuk aspek kesehatan, menurut Marsekal Yuyu Sutisna, menjadi hal utama harus dipenuhi calon taruna AAU karena ini berkaitan dengan keselamatan diri ketika harus mengikuti pendidikan pembentukan prajurit TNI Angkatan Udara.
KSAU berharap, setiap pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat dapat melakukan kerja sama dengan Lanud setempat untuk mempersiapkan putra putri asli Papua dalam mengikuti proses seleksi taruna AAU.
Ia mengakui, untuk mendidik dan membina mental remaja asli Papua dalam persiapan mengikuti seleksi penerimaan calon taruna AAU perlu dipersiapkan dengan baik karena dengan cara inilah dapat membuka kesempatan luas putra Papua menjadi calon perwira TNI AU.
"Saya optimistis dengan program latihan yang diprogramkan bersama dengan pangkalan udara setempat bisa mempersiapkan fisik dan mental putra asli Papua dalam mengikuti proses seleksi menjadi calon taruna AAU," kata Marsekal Yuyu Sutisna.
Berdasarkan data, perwira dari kalangan orang asli Papua yang berakrier di berbagai satuan jajaran TNI Angkatan Udara masih sangat minim dibanding dengan TNI AD, TNI AL dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Pewarta: Muhsidin
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: