Batam (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau optimistis mampu menekan inflasi pada Juni 2019, sehingga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

"Mencermati perkembangan inflasi terkini, IHK Kepri pada Juni 2019 diperkirakan mengalami inflasi yang lebih rendah," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Fadjar Majardi di Batam, Kamis.

TPID mencatat Indeks Harga Konsumen Kepri pada Mei 2019 inflasi sebesar 1,01 persen (mtm). Sedangkan inflasi Kepri pada Juni 2019, diyakini berada pada sasaran nasional 3,5± 1 persen (yoy).

Ia mengatakan terdapat beberapa faktor yang menekan inflasi, antara lain permintaan dan daya beli rumah tangga kembali normal setelah Idul Fitri, sehingga harga bahan makanan ikut turun.

"Juga normalisasi tarif angkutan udara," kata Fadjar yang juga menjabat Kepala Perwakilan BI Kepri.

Namun terdapat beberapa potensi yang dikhawatirkan mendorong peningkatan inflasi, seperti biaya kargo yang mendorong kenaikan harga bahan pangan, terutama yang didatangkan dari luar Kepri.

Perubahan cuaca yang dapat mengganggu hasil panen juga dikhawatirkan turut meningkatkan harga bahan pangan.

Ia mengatakan, dalam mengendalikan inflasi, TPID tetap fokus pada kebijakan 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Kebijakan itu dilaksanakan antara lain dengan menjaga kelancaran arus bongkar muat dan distribusi angkutan barang komoditas strategis yang berpotensi menyumbang inflasi pada saat perubahan cuaca.

Kemudian, dilakukan juga pengawasan pasokan serta harga di tingkat distributor untuk mengantisipasi penimbunan dan memastikan harga pangan kembali stabil setelah Lebaran. "Juga mengutamakan bongkar muat bahan makanan yang tidak tahan lama," kata dia.

TPID juga melakukan koordinasi dengan maskapai terkait dengan biaya kargo.


Baca juga: TPID Kepri fokus mitigasi inflasi selama Ramadhan
Baca juga: TPID Kepri: kenaikan tarif pesawat dapat memicu inflasi