Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada Rabu (12/6/2019) menolak untuk menetapkan batas waktu pemberlakuan tarif barang-barang China lain senilai 325 miliar dolar AS dan menyebut hubungan dengan Beijing baik, tetapi "sulit" setelah China mengembalikan komitmen untuk kesepakatan perdagangan.
Presiden yang mengatakan masih berencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping akhir bulan ini, telah berulang kali mengancam untuk meningkatkan perang dagang yang sudah berbulan-bulan dengan menerapkan tarif pada hampir semua impor China yang tersisa yang belum terpengaruh oleh pungutan AS, mencakup produk-produk seperti ponsel, komputer dan pakaian.
Ditanya apakah ia memiliki tenggat waktu bagi China untuk membuat kemajuan menuju kesepakatan sebelum menghadapi hukuman lebih lanjut, Trump mengatakan tidak.
"Saya tidak punya batas waktu," katanya dalam konferensi pers, menunjuk ke kepalanya. "Batas waktu saya adalah apa yang ada di sini. Kami akan mencari tahu tenggat waktu. Tidak ada yang bisa mengetahuinya."
Trump telah mengatakan sebelumnya bahwa ia akan memutuskan setelah pertemuan G20 di Jepang pada akhir Juni apakah akan melaksanakan ancamannya.
Washington telah mengenakan tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai 250 miliar dolar AS, mulai dari semi-konduktor hingga furnitur, yang diimpor ke Amerika Serikat.
Trump menegaskan kembali keyakinannya bahwa pabrik-pabrik akanmenarik diri dari China di bawah tekanan dari tarif yang telah diberlakukan Amerika Serikat, yang akan menguntungkan untuk manufaktur AS.
“Saya pikir kita akan membuat kesepakatan dengan China. Kami memiliki hubungan yang sangat baik, meskipun saat ini sedikit sulit, seperti yang Anda harapkan. Saya pikir mereka benar-benar harus membuat kesepakatan. "
Meskipun Trump mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan Xi pada KTT G20 di Jepang, Beijing belum mengkonfirmasi perundingan yang direncanakan.
Pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu gagal pada Mei. Pejabat pemerintah Trump mengatakan China telah mempermudah komitmen yang dibuatnya pada masalah-masalah seperti menghentikan pencurian kekayaan intelektual.
"Kami pikir kami memiliki kesepakatan, dan sayangnya mereka memutuskan bahwa mereka akan mengubah kesepakatan, dan mereka tidak dapat melakukannya dengan saya. Tetapi sesuatu akan terjadi dan saya pikir itu akan menjadi sesuatu yang sangat positif," kata Trump.
Amerika Serikat ingin China mengubah praktik perdagangannya dengan tidak mengharuskan perusahaan AS membagikan teknologi mereka untuk melakukan bisnis di sana, mengekang subsidi untuk perusahaan milik negara China dan meningkatkan akses ke pasar China. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi jatuh 9 poin, tembus Rp14.250
Trump tolak "deadline" pengenaan tarif impor barang China
13 Juni 2019 09:36 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: