Upacara militer warnai pemakaman mantan KSAD di Makassar
12 Juni 2019 18:48 WIB
Suasana pemakaman mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RSU Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6/2019). ANTARA/M Darwin Fatir/aa
Makassar (ANTARA) - Upacara militer mewarnai pemakaman mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RSU Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Pemakaman tersebut disaksikan keluarga dan kerabat serta ratusan pengantar lainnya di pemakaman setempat. Meski hujan turun tidak menghalangi proses pemakaman yang sakral tersebut.
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal Tatang Sulaiman bertindak sebagai inspektur upacara militer saat proses pemakaman almarhum. Suasana hening dan mengharukan juga menyelimuti saat proses penurunan jenazah ke liang lahat.
"Kita melaksanakan upacara pemakaman secara militer, dan upacara kebesaran ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pemerintah atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Kepergiannya sungguh sangat menyedihkan dan mengagetkan," tutur Tatang di sela upacara militer itu.
Dia juga menguatkan keluarga yang ditinggalkan untuk menerima secara ikhlas, sebab itu sudah menjadi ketetapan dan kehendak-Nya. Selaku inspektur upacara, dan seluruh keluarga besar TNI mengucapkan turut berbelasungkawa.
"Semoga Allah SWT memberikan ketabahan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Kita kehilangan putra bangsa terbaik, setia terhadap negara, bekerja keras, dan semua yang dilakukan almarhum semasa hidupnya sangat bermanfaat," ucap Tatang.
Sebelumnya, jenazah almarhum rencana akan disemayamkan di rumah duka kediaman kakak kandungnya, Lody Toisutta di jalan Rutan, nomor 80, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Makassar, beberapa saat, selanjutnya disalatkan di Masjid Nurul Ilmi, kampus UNM.
Namun setibanya di Bandara Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 16.30 WITA menggunakan pesawat Hercules C130, rencana berubah dan diperintahkan untuk langsung dikebumikan mengingat waktu cukup sempit.
Sehingga para kerabat dan keluarga serta pelayat yang sejak tadi menunggu di rumah duka langsung bergegas menuju TPU Dadi, Kecamatan Mamajang untuk menyaksikan prosesi pekuburan almarhum juga mantan Mantan Panglima Kostrad itu.
Awalnya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar. Tetapi, George telah berwasiat bila nanti dirinya meninggal diminta untuk dimakamkan di dekat pusara ibunya, almarhum ST Hasna Binti Kamaruddin yang wafat pada 23 Juli 1982.
"Saya mau dimakamkan di dekat ibu saya. Itu katanya sebelum meninggal. Ini adalah amanah beliau ingin dimakamkan di atas (pusara) makam ibunya dan tidak boleh diabaikan," sebut ipar almarum, HM Asri Syamsuddin.
George Toisutta menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu (12/6/2019) pukul 05.26 WIB. Mantan Juru Bicara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini sebelumnya menderita sakit kanker usus.
George Toisutta merupakan mantan KSAD di era Presiden SBY tahun 2009-2011. Pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 1 Juni 1953 ini tutup usia di usia 66 tahun.
Rencana, malam ini dilaksanakan takziah pertama dan tausiah dibawakan KH Sanusi Baco yang diketahui adalah Ketua MUI Sulsel serta kenal dengan almarhum.
Pemakaman tersebut disaksikan keluarga dan kerabat serta ratusan pengantar lainnya di pemakaman setempat. Meski hujan turun tidak menghalangi proses pemakaman yang sakral tersebut.
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal Tatang Sulaiman bertindak sebagai inspektur upacara militer saat proses pemakaman almarhum. Suasana hening dan mengharukan juga menyelimuti saat proses penurunan jenazah ke liang lahat.
"Kita melaksanakan upacara pemakaman secara militer, dan upacara kebesaran ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pemerintah atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Kepergiannya sungguh sangat menyedihkan dan mengagetkan," tutur Tatang di sela upacara militer itu.
Dia juga menguatkan keluarga yang ditinggalkan untuk menerima secara ikhlas, sebab itu sudah menjadi ketetapan dan kehendak-Nya. Selaku inspektur upacara, dan seluruh keluarga besar TNI mengucapkan turut berbelasungkawa.
"Semoga Allah SWT memberikan ketabahan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Kita kehilangan putra bangsa terbaik, setia terhadap negara, bekerja keras, dan semua yang dilakukan almarhum semasa hidupnya sangat bermanfaat," ucap Tatang.
Sebelumnya, jenazah almarhum rencana akan disemayamkan di rumah duka kediaman kakak kandungnya, Lody Toisutta di jalan Rutan, nomor 80, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Makassar, beberapa saat, selanjutnya disalatkan di Masjid Nurul Ilmi, kampus UNM.
Namun setibanya di Bandara Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 16.30 WITA menggunakan pesawat Hercules C130, rencana berubah dan diperintahkan untuk langsung dikebumikan mengingat waktu cukup sempit.
Sehingga para kerabat dan keluarga serta pelayat yang sejak tadi menunggu di rumah duka langsung bergegas menuju TPU Dadi, Kecamatan Mamajang untuk menyaksikan prosesi pekuburan almarhum juga mantan Mantan Panglima Kostrad itu.
Awalnya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar. Tetapi, George telah berwasiat bila nanti dirinya meninggal diminta untuk dimakamkan di dekat pusara ibunya, almarhum ST Hasna Binti Kamaruddin yang wafat pada 23 Juli 1982.
"Saya mau dimakamkan di dekat ibu saya. Itu katanya sebelum meninggal. Ini adalah amanah beliau ingin dimakamkan di atas (pusara) makam ibunya dan tidak boleh diabaikan," sebut ipar almarum, HM Asri Syamsuddin.
George Toisutta menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu (12/6/2019) pukul 05.26 WIB. Mantan Juru Bicara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini sebelumnya menderita sakit kanker usus.
George Toisutta merupakan mantan KSAD di era Presiden SBY tahun 2009-2011. Pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 1 Juni 1953 ini tutup usia di usia 66 tahun.
Rencana, malam ini dilaksanakan takziah pertama dan tausiah dibawakan KH Sanusi Baco yang diketahui adalah Ketua MUI Sulsel serta kenal dengan almarhum.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: