Palu (ANTARA News) - Mesin pembangkit listrik unit I di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu, berhenti beroperasi secara total, karena pipa yang berada di dalam boiler mengalami kebocoran. General Manager PLTU Mpanau Palu, Slamet Viktor Panggabean, mengatakan bahwa sekitar pukul 03.06 Wita, tekanan boiler menyimpang dari standar proses dan setelah dilakukan pengecekan telah terjadi kebocoran pipa. Akibatnya, menurut dia, sekitar pukul 03.46 Wita mesin unit I berkapasitas 15 megawatt langsung dimatikan, guna menghindari kerusakan yang lebih fatal. Pada saat yang hampir bersamaan, sekitar pukul 04.24 Wita secara tiba-tiba komputer kontrol mesin unit II yang juga berkapasitas 15 megawatt (MW) mengalami gangguan dan selanjutnya trip (putus total). "Kondisi ini mengakibatkan pemadaman total pada dua unit mesin PLTU," kata Panggabean kepada pers di Kantor PLTU Mpanau, sekitar 18km arah utara pusat Kota Palu. Menurut dia, gangguan mesin unit II sedang dalam perbaikan dengan melakukan pergantian "packing valve main steam" dan diperkirakan baru dapat mensuplai energi listrik ke PLN Cabang Palu sekitar pukul 17.00 Wita dengan beban 12-13 MW. Sementara itu, ia mengemukakan, perbaikan kebocoran pipa pada boiler unit I membutuhkan waktu sedikitnya empat hari karena memerlukan pengelasan khusus kelas satu untuk "argon". Juga, waktu yang dibutuhkan untuk bisa beroperasi cukup lama karena menunggu dua hari masa pendinginan boiler. "Hari ketiga pengelasan dan hari keempat baru ujicoba. Mekanik las juga didatangkan dari Jakarta," katanya. Pada kesempatan yang sama, Asisten Manager Distribusi PLN Cabang Palu, Frans Lisi, mengatakan bahwa energi listrik pada Sistem Palu yang dipasok dari PLTD Silae sebanyak 20 MW dan PLTU Mpanau 2x11 MW dengan total 42 MW. Adapun beban puncak pada malam hari mencapai 41 MW, berarti hanya tersisa 1 MW. Ia mengatakan, terhentinya suplai utama energi listrik pada Sistem Palu dari PLTU Silae sebesar 22 MW, mengakibatkan pihaknta terpaksa melakukan pemadaman di sebagian besar wilayah pemasaran (Kota Palu dan Kabupaten Donggala). "Juga, apabila mesin unit II PLTU kembali dioperasikan masih terjadi kekurangan daya 10 MW pada saat beban puncak sehingga dengan terpaksa dilakukan pemadaman bergilir selama tujuh jam sejak pukul 17.00 Wita sampai mesin unit I PLTU kembali beroperasi," katanya. Lisi meminta warga melakukan penghematan dengan mematikan sedikitnya satu bola lampu 40 watt. "Dengan jumlah pelanggan lebih 100.000, maka akan terjadi penghematan sedikitnya 4 MW," katanya menambahkan. (*)