Jakarta (ANTARA) - Romelu Lukaku ingin membuktikan janjinya untuk memanfaatkan musim yang tidak menggembirakan di Manchester United sebagai momen untuk bangkit dan lebih tegar dengan mencetak dua gol saat membawa kemenangan 3-0 Belgia atas Skotlandia pada penyisihan Euro 2020 di Brussels, Selasa waktu setempat.

Penampilan meyakinkan tersebut juga untuk mengingatkan pihak Manchester United (MU) bahwa ia adalah pemain yang masih bisa diperhitungkan.

Dukungan penonton Belgia diperlihatkan kepada "Big Rom", julukan Lukaku dengan membentangkan spanduk raksasa tertuliskan "26 tahun, telah menjadi legenda".

Menurut pelatih Roberto Martinez, seperti dikutip Reuters, apa yang diperlihatkan oleh pendukung Belgia tersebut adalah sebagai sebuah tanda cinta yang membuat tim nasional mereka menjadi unik di daratan Eropa.

Lukaku mencetak gol pada menit ke-45 danke- 57, membuat Belgia belum terkalahkan di Grup I setelah menjalani empat pertandingan.

Menurut Lukaku, ia mengalami musim yang tidak menggembirakan di Manchester United yang membuatnya kehilangan posisi dan terancam tidak akan diperpanjang kontraknya.

"Saya memang mengalami masa sulit di klub. Saya kehilangan tempat dan jarang dimainkan," katanya.

"Tapi ini adalah fase karir saya dan hasil di pertandingan ini bisa menentukan langkah selanjutnya," kata Lukaku yang menolak menjawab pertanyaan seputar berita yang beredar bahwa ia akan hengkang ke Inter Milan.

Martinez, mantan pelatih Wigan Athletic dan Everton, memuji penampilan Lukaku yang konsisten di barisan penyerang dalam tiga tahun terakhir bersama tim nasional Belgia.

Lukaku ikut berperan besar mengantar Belgia menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2018 Rusia.

"Saya hanya merasa ikut sedih ketika saya melihat Rom tidak bisa menikmati keberadaannya (bersama Manchester United). Jika ia menikmati permainan, ia akan menjadi pencetak gol yang berbahaya," kata Martinez.

Lukaku juga mendapat pujian dari Steve Clarke, pelatih Skotlandia yang pernah menjadi pelatih Lukaku saat masih remaja bersama West Bromwich Albion.

"Saya berpelukan dengannya di lorong menuju ruang ganti. Ia meminta maaf karena mencetak gol," kata Clarke bercanda.