Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus masih mengeluhkan kemacetan yang menjadi kendala pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Seperti diungkapkan Sari (50), warga Kota Banjar, Jawa Barat, saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa malam.

"Tadi saya berangkat dari Banjar jam delapan pagi (pukul 08.00 WIB), sampaix sini magrib tadi (18.00 WIB). Macet tadi," kata ibu dua anak itu.

Biasanya, kata perempuan yang bekerja di Depok itu, waktu tempuh Banjar-Jakarta sekitar 7 hingga 8 jam jika perjalanan lancar alias tidak macet.

Meski harus terjebak macet, Sari mengaku tidak masalah karena bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya.

"Ya, mau macet kayak gimana, namanya juga pengen ketemu keluarga. Akan tetapi, kemarin waktu mudik enggak macet. Saya berangkatnya pagi juga, lumayan lancar," katanya.

Misbah (19), pemudik asal Cianjur, Jabar, mengaku sempat terkena macet di jalur Puncak yang membuat jarak tempuh Cianjur-Jakarta sampai 4,5 jam.

Padahal, kata dia, jika kondisi jalan lancar waktu tempuhnya relatif singkat, sekitar 3 jam.

Kendati demikian, Misbah yang berangkat ke Jakarta bersama tiga kawannya itu mengaku puas sudah menghabiskan waktu libur selama seminggu bertemu dengan keluarganya.

"Sekarang sudah harus kerja lagi. Ini bareng sama temen-temen," kata remaja yang mengaku sudah 3 tahun ini bekerja di kawasan Blok M Jakarta itu.

Lain lagi Ega (22), warga Bogor yang pada arus balik Lebaran ini harus kembali ke Ciamis untuk melanjutkan kegiatan penelitiannya.

"Jika orang-orang pada balik dari Ciamis ke Jakarta, saya malah kebalikannya," kata mahasiswa sekolah pertanian di Bogor itu.

Kemacetan, kata dia, justru dialaminya ketika mudik dari Ciamis ke Bogor yang harus ditempuhnya selama 11 jam, padahal biasanya cuma 9 jam.

"Kena macet di Nagreg (Bandung), ya, gimana lagi. Enggak apa-apalah, namanya mau ketemu keluarga juga. Kalau lancar, cuma 9 jam, sih," katanya.