Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah telah mengirimkan 13 tanki air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan.

"Totalnya sudah 13 tanki kami distribusikan ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto di Banyumas, Selasa.

Dia mengatakan pihaknya menyiagakan 1.000 tanki air guna mengantisipasi krisis air bersih sebagai dampak musim kemarau di wilayah setempat.

"Totalnya ada 1.000 tanki air bersih yang kami siagakan," katanya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki informasi mengenai wilayah yang mengalami krisis air bersih agar segera melaporkan kepada BPBD Banyumas.

Dia mengatakan, hingga hari ini, pihaknya mencatat sebanyak enam desa di kabupaten itu mulai mengalami krisis air bersih menyusul penurunan curah hujan di wilayah setempat.

"Hingga hari ini tercatat enam desa yang mulai mengalami krisis air bersih dan belum ada lagi laporan yang masuk terkait desa lainnya yang mengalami kekeringan," katanya.

Dia menyebutkan enam desa tersebut antara lain, Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo, Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh, Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja dan Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.

Selain itu, Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor dan Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang.

"Permintaan pendistribusian air bersih dari warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor dan Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang masuk ke kami pada H-1 Lebaran 2019," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya sudah menyalurkan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan guna membantu warga yang membutuhkan.

Baca juga: Enam desa mulai krisis air bersih
Baca juga: BPBD Banyumas siagakan tim untuk antisipasi kekeringan
Baca juga: Bantul inventarisasi daerah kantong kekeringan jelang Lebaran