Sabang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang, Faisal menyebutkan sekitar 1.000-an wisatawan domestik membawa pulang sertifikat Kilometer Nol Indonesia sebagai kenangan pernah berkunjung ke monumen nasional paling barat Indonesia itu.

"Selama libur Idul Fitri 1440 Hijriah lebih kurang ada seribuan wisatawan yang mengambil sertifikat KM Nol Indonesia dan banyak juga yang tidak mengambilnya karena sudah pernah berkunjung," kata Kadisparbud Kota Sabang, Faisal di Sabang, Aceh, Selasa.

Pemerintah Kota Sabang menyediakan sertifikat KM Nol Indonesia sebagai kenangan dan bukti pelancong tersebut sudah menginjakkan kakinya di titik nol paling barat Indonesia.

"Biayanya per sertifikat Rp20.000 dan jika wisatawan mengambil pada biro wisata ditambah jasanya Rp5.000. Uang tersebut sesuai Peraturan Wali Kota Sabang, masuk ke dalam Pendapat Asli Daerah (PAD)," kata Faisal.

Lebih lanjut ia mengatakan selama libur panjang Idul Fitri 1440 Hijriah kunjungan wisatawan meningkat hingga 70 persen dari hari biasanya.

Lonjakan kunjungan wisata domestik itu, kata dia, berdampak positif pada pergerakan ekonomi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) itu.

"Syukur Alhamdulillah selama libur Idul Fitri, hunian hotel meningkat dan daya beli pun meningkat," ujar Faisal.

Kepala Tata Usaha UPTD Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh, Said Syahrul menyebutkan, sejak Lebaran hari pertama sampai Minggu (9/6) belasan ribu wisatawan domestik menyeberang ke Kota Sabang

"Selama libur Idul Fitri, Kamis hingga Minggu (5-9 Juni) seluruhnya tercatat 12.194 wisatawan menyeberang ke Kota Sabang," kata Said.

Sebanyak lima kapal, lanjut dia, melayani penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya selama libur panjang Lebaran 2019.

"Ada lima kapal melayani penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya, dua kapal feri jenis ro-ro dan tiga kapal cepat," ujar.

Kapal feri yang melayani pelayaran Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya yakni Kapal KMP BRR dan Kapal KMP Tanjung Burang.

Kapal yang dioperasikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut masing-masing melayani lima perjalanan pada rute penyeberangan Sabang-Banda Aceh maupun sebaliknya. Kemudian, kapal cepat Express Bahari dan Express Cantika melayani hingga tiga perjalanan pada rute tersebut.

Objek wisata yang sering dikunjungi para wisatawan domestik ketika berlibur ke Sabang antara lain hamparan pantai pasir putih Iboih dan Sumur Tiga yang menghadap langsung ke Samudera Hindia, Selat Malaka, dan monumen nasional Tugu Kilometer Nol Indonesia.

Selain itu para wisata juga mengunjungi destinasi wisata sejarah seperti meriam peninggalan Portugis di Sabang Fair dan Benteng-Benteng Jepang di sepanjang garis pantai Pulau Weh (Sabang), Provinsi Aceh.