Beirut (ANTARA) - Prancis dan Belanda menjemput anak-anak yatim piatu dari warga mereka yang menjadi petempur ISIS di Suriah timur laut, kata pejabat pemerintah pimpinan Kurdi, Senin.
Pihak berwenang di Suriah timur laut mendesak negara-negara Barat agar membawa pulang warga mereka yang bergabung dengan ISIS serta kerabatnya setelah Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan AS merebut kantong terakhir kelompok tersebut tahun ini.
Pekan lalu, pihak berwenang pimpinan Kurdi mengatakan telah memulangkan dua wanita AS beserta enam anaknya.
Pemerintah pimpinan Kurdi dan SDF mengatakan mereka tidak dapat menahan tanpa batas ribuan warga asing, termasuk banyak anggota ISIS yang belum bertobat, namun tidak ada kebijakan internasional yang jelas tentang bagaimana menangani isu tersebut.
Abdulkarim Omar, ketua dewan komite hubungan luar negeri dari pemerintah yang menjalankan daerah timur laut Suriah yang dikuasai SDF, menuturkan pihaknya telah menyerahkan anak-anak kepada delegasi Kementerian Luar Negeri Prancis maupun Belanda.
Prancis telah membawa pulang 12 anak-anak yatim piatu dari keluarga anggota ISIS. Sementara itu, Belanda telah menjemput dua anak yatim piatu, katanya di akunTwitter.
Sumber: Reuters
Baca juga: Irak tahan 1.400 warga asing keluarga ISIS
Baca juga: Keluarga ISIS jadi target balas dendam warga Mosul
Baca juga: Pendulum berbalik, kini keluarga ISIS di Irak dihantui stigma
Otoritas Kurdi Suriah pulangkan anak yatim piatu ISIS Prancis, Belanda
10 Juni 2019 20:20 WIB
Pejuang Islamic State dan keluarga mereka berjalan saat mereka menyerah di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Rodi Said/cfo (REUTERS/RODI SAID)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: