Kemenpar: presiden tangani permasalahan harga tiket pesawat
10 Juni 2019 15:57 WIB
Penumpang turun dari pesawat udara Wings Air di Bandar Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Selasa (4/6/2019). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, jumlah penumpang yang tiba di bandara setempat masih sepi. Kondisi ini terjadi akibat masih mahalnya harga tiket pesawat domestik di Indonesia. (Antara/Teuku Dedi Iskandar)
Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata menyatakan Presiden Joko Widodo langsung menangani permasalahan kenaikan harga tiket pesawat, yang memberi pengaruh negatif terhadap industri dan ekosistem pariwisata.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, salah satu solusi yang akan dilakukan presiden dalam menyelesaikan permasalahan itu yakni mendatangkan pesawat komersial negara lain.
"Penyelesaian permasalahan harga tiket pesawat sudah tidak di ranah kementerian karena sudah ditangani presiden," katanya.
Guntur mengatakan hampir seluruh daerah mengeluhkan kenaikan harga tiket pesawat. Pemerintah Kepri juga sudah menyampaikan keluhannya karena mengganggu sektor pariwisata.
"Sektor pariwisata Kepri termasuk andalan di Indonesia," ucap Guntur yang juga mantan Kadis Pariwisata Kepri.
Selama ini, menurut dia Kemenpar telah melakukan rapat koordinasi dengan kementerian terkait dan perusahaan industri pariwisata terkait kenaikan harga pesawat. Dalam rapat itu terungkap bahwa kenaikan harga tiket pesawat tidak hanya mempengaruhi industri pariwisata, melainkan juga ekosistem pariwisata seperti pelabuhan, terminal dan bandara.
"Dalam catatan ASITA dan PHRI, keluhan yang kami dengar, kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan penurunan kunjungan wisman dan wisatawan nusantara hingga 30 persen," ujarnya.
Guntur berharap permasalahan kenaikan harga tiket pesawat itu dapat diatasi sehingga dapat membangkitkan industri dan ekosistem pariwisata.
"Harapan kami segera diselesaikan permasalahan itu," katanya.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, salah satu solusi yang akan dilakukan presiden dalam menyelesaikan permasalahan itu yakni mendatangkan pesawat komersial negara lain.
"Penyelesaian permasalahan harga tiket pesawat sudah tidak di ranah kementerian karena sudah ditangani presiden," katanya.
Guntur mengatakan hampir seluruh daerah mengeluhkan kenaikan harga tiket pesawat. Pemerintah Kepri juga sudah menyampaikan keluhannya karena mengganggu sektor pariwisata.
"Sektor pariwisata Kepri termasuk andalan di Indonesia," ucap Guntur yang juga mantan Kadis Pariwisata Kepri.
Selama ini, menurut dia Kemenpar telah melakukan rapat koordinasi dengan kementerian terkait dan perusahaan industri pariwisata terkait kenaikan harga pesawat. Dalam rapat itu terungkap bahwa kenaikan harga tiket pesawat tidak hanya mempengaruhi industri pariwisata, melainkan juga ekosistem pariwisata seperti pelabuhan, terminal dan bandara.
"Dalam catatan ASITA dan PHRI, keluhan yang kami dengar, kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan penurunan kunjungan wisman dan wisatawan nusantara hingga 30 persen," ujarnya.
Guntur berharap permasalahan kenaikan harga tiket pesawat itu dapat diatasi sehingga dapat membangkitkan industri dan ekosistem pariwisata.
"Harapan kami segera diselesaikan permasalahan itu," katanya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: