Wisata Kepulauan Togean sepi saat libur Lebaran
10 Juni 2019 15:00 WIB
Pulau Pangampe merupakan salah satu objek wisata bahari berada di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo UnaUna, Sulawesi Tengah, yang sering dikunjungi baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. (ANTARA/Moh Ridwan)
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Objek wisata bahari di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo UnaUna, Sulawesi Tengah sepi saat libur Lebaran 2019, Idul Fitri 1440 Hijriah.
Kepala Balai Taman Nasional Kelupauan Togean, Bustang, yang dihubungi dari Palu, Senin, mengatakan, Destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah itu belum ramai dikunjungi wisatawan, sama halnya libur Lebaran tahun lalu.
"Biasanya objek wisata ini baru ramai di kunjungi pada akhir Juni hingga Agustus, karena yang datang kebanyakan wisatawan mancanegara, " kata Bustang.
Menurut dia, tujuan wisata di Kepulauan Togean masih menjadi favorit bagi warga Sulawesi Tengah, meski libur Lebaran pengunjungnya tidak begitu membludak, karena berkunjung hanya wisatawan lokal.
Ia belum memantau melalui kegiatan patroli rutin di perairan Togean. Kegiatan itu baru dilakukan pekan depan pascalibur Lebaran guna menjaga situasi keamanan wilayah taman nasional.
"Kegiatan patroli akan menyisir pulau-pulau yang masuk dalam wilayah taman nasional, termasuk objek wisata, " tambahnya.
Meski sejumlah daerah di Sulawesi Tengah dihantam gempa, tsunami dan likuefaksi, pada 28 September 2018 yang merusak sekitar 30 persen tujuan wisata di provinsi itu, namun hal itu tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancangegara di kepulauan Togean.
Di sana wisatawan dapat menikmati langsung dua sekaligus objek wisata yakni, wisata alam dan bahari yang berada di dalam kawasan taman nasional.
"Kebanyakan di objek wisata bahari wisatawan melakukan kegiatan snorkling maupun menyelam untuk melihat keindahan bawah laut Togean,” tutur Bustang.
Dia katakan, pulau-pulau kecil di perairan Kepulauan Togean sangat potensial dikembangkan untuk objek wisata, antara lain Pulau Kadidir, Pulau Pangampe, Pulau Batudaka, dan pulau lain.
"Pulau papan saat ini terus dikembangkan pemerintah guna menarik minat wisatawan berkunjung, pulau tersebut masih menjadi salah satu objek cukup diminati pengunjung, " ujarnya.
Agar objek-objek wisata itu tetap terjaga keasriannya, pihaknya bersinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata termasuk warga setempat yang bertanggung jawab menjaga dan melindungi kawasan perairan dan hutan, dari kegiatan yang merusak ekosistem alam.
Kepulauan togean telah ditetapkan menjadi salah satu kawasan wisata strategis nasional oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata. "Sejak 2018 tingkat kunungan di kepulauan Togean kurang lebih 19.000 kunjungan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara, " katanya.
Kepala Balai Taman Nasional Kelupauan Togean, Bustang, yang dihubungi dari Palu, Senin, mengatakan, Destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah itu belum ramai dikunjungi wisatawan, sama halnya libur Lebaran tahun lalu.
"Biasanya objek wisata ini baru ramai di kunjungi pada akhir Juni hingga Agustus, karena yang datang kebanyakan wisatawan mancanegara, " kata Bustang.
Menurut dia, tujuan wisata di Kepulauan Togean masih menjadi favorit bagi warga Sulawesi Tengah, meski libur Lebaran pengunjungnya tidak begitu membludak, karena berkunjung hanya wisatawan lokal.
Ia belum memantau melalui kegiatan patroli rutin di perairan Togean. Kegiatan itu baru dilakukan pekan depan pascalibur Lebaran guna menjaga situasi keamanan wilayah taman nasional.
"Kegiatan patroli akan menyisir pulau-pulau yang masuk dalam wilayah taman nasional, termasuk objek wisata, " tambahnya.
Meski sejumlah daerah di Sulawesi Tengah dihantam gempa, tsunami dan likuefaksi, pada 28 September 2018 yang merusak sekitar 30 persen tujuan wisata di provinsi itu, namun hal itu tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancangegara di kepulauan Togean.
Di sana wisatawan dapat menikmati langsung dua sekaligus objek wisata yakni, wisata alam dan bahari yang berada di dalam kawasan taman nasional.
"Kebanyakan di objek wisata bahari wisatawan melakukan kegiatan snorkling maupun menyelam untuk melihat keindahan bawah laut Togean,” tutur Bustang.
Dia katakan, pulau-pulau kecil di perairan Kepulauan Togean sangat potensial dikembangkan untuk objek wisata, antara lain Pulau Kadidir, Pulau Pangampe, Pulau Batudaka, dan pulau lain.
"Pulau papan saat ini terus dikembangkan pemerintah guna menarik minat wisatawan berkunjung, pulau tersebut masih menjadi salah satu objek cukup diminati pengunjung, " ujarnya.
Agar objek-objek wisata itu tetap terjaga keasriannya, pihaknya bersinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata termasuk warga setempat yang bertanggung jawab menjaga dan melindungi kawasan perairan dan hutan, dari kegiatan yang merusak ekosistem alam.
Kepulauan togean telah ditetapkan menjadi salah satu kawasan wisata strategis nasional oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata. "Sejak 2018 tingkat kunungan di kepulauan Togean kurang lebih 19.000 kunjungan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara, " katanya.
Pewarta: Muhammad Arshandi/Ridwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: