Federer Lega Setelah Lewati Ujian Berat
21 Januari 2008 14:36 WIB
Melbourne (ANTARA News) - Petenis putra nomor satu dunia, Roger Federer, lolos dari pertandingan terberat keduanya beruntun di Australia Terbuka, Senin, dengan menundukkan unggulan ke-13 dari Republik Ceko, Tomas Berdych, 6-4, 7-6 (9/7), 6-3, untuk lolos ke perempatfinal.
Unggulan teratas yang mengincar gelar Grand Slam ke-13 dan mahkota Australia Terbuka ketigakalinya berturut-turut itu selamat dari dua set poin pada set kedua untuk kemudian menghadapi unggulan ke-12, James Blake, dari Amerika Serikat (AS) pada delapan besar.
"Sejujurnya, ia bermain lebih baik pada set kedua," kata Federer dalam wawancara di sisi lapangan, seperti dikutip Reuters.
"Ia unggul cepat, kemudian bermain bagus di tiebreak. Pada akhirnya, mungkin ia memilih pukulan yang salah. Sangat tidak menguntungkan baginya tetapi sangat bagus bagi saya untuk menang straight set," paparnya.
Federer, yang berjuang keras untuk menang 10-8 pada set penentuan di putaran ketiga melawan Janko Tipsarevic, merebut set pertama dari Berdych dengan sangat meyakinkan. Tapi, kemudian ia tertinggal 0-3 pada set kedua sebelum berhasil balik mematahkan servis Berdych dan memaksakan tiebreak.
Janko, petenis Ceko, unggul 5-2 pada "tiebreak", tetapi membuang dua set poin. Bola pukulannya tidak berhasil menyeberangi net saat unggul 6-5 dan "forehand"-nya melebar pada kedudukan 7-6. Akhirnya, malah Federer yang memenangi set itu dengan 9-7.
Federer, yang berasal dari Swiss, melewati set ketiga dengan meyakinkan dan memenangi pertandingan dalam waktu kurang dari dua jam.
Ia mengungkapkan, baru tidur larut malam sebelum pertandingan karena menyaksikan pertandingan putaran ketiga antara Lleyton Hewitt dan Marcos Baghdatis, yang baru selesai pukul 04.33 pagi waktu setempat.
"Anda tahu saya, saya adalah pecinta tenis sejati," kata Federer.
"Saya harus dipijat (setelah melawan Tipsarevic) hingga tengah malam, tetapi saya tidur setelah set ketiga (Hewitt vs Baghdatis)," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008
Tags: