Kemenkes: pelayanan mudik 2019 lebih baik dari tahun lalu
9 Juni 2019 20:14 WIB
Seorang petugas dari posko kesehatan gratis Fakultas Kedokteran (FK) dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar saat memeriksa pemudik pada bus di Terminal Regional Daya, Minggu (2/06/2019). ANTARA Foto/HO/FK Unismuh Makassar
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo menyebut pelayanan mudik Lebaran 2019 dari berbagai aspek termasuk fasilitas kesehatan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kalau dibandingkan dengan tahun yang lalu sangat luar biasa baik perubahannya. Dari sisi fasilitas itu sekarang jauh lebih bagus, seperti fasilitas di jalan tol, juga fasilitas-fasilitas pos kesehatan, dan juga bagaimana melakukan rekayasa lalu lintas untuk memberikan kemudahan dan kelancaran pada masyarakat yang akan melakukan silaturahmi Idul Fitri,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Bambang, kesadaran masyarakat juga sudah mulai membaik pada saat menggunakan jalan sesuai aturan dan dalam pemanfaatan pos kesehatan guna menurunkan angka kecelakaan.
“Angka kejadian kecelakaan itu turun drastis lebih dari 50 persen. Juga angka fatalitas kecelakaan baik yang meninggal maupun yang cedera turun drastis,” kata Bambang.
Di sepanjang jalur mudik, menurut Bambang, tantangan dalam pelayanan di posko kesehatan adalah dalam memberikan layanan konsultasi dan promosi kesehatan untuk menjaga perilaku hidup sehat, bersih, dan juga berkendara yang aman.
Selanjutnya, cepat tanggap yang berbanding lurus kecepatan pelayanannya saat terjadi kecelakaan.
“Bagaimana melakukan pelayanan dengan benar supaya tidak memperparah atau menyebabkan kefatalan lanjut dari korban,” jelas Bambang.
Penggunaan posko kesehatan saat ini, kata Bambang, lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan konsultasi, pelayanan promotif preventif, juga layanan kesehatan tradisional seperti akupresur dan massage (pijat) lantaran kejadian kecelakaan menurun.
“Serta kegiatan promosi untuk membangun kesadaran untuk istirahat dan memanfaatkan Pos kesehatan,” tambahnya.
“Kalau dibandingkan dengan tahun yang lalu sangat luar biasa baik perubahannya. Dari sisi fasilitas itu sekarang jauh lebih bagus, seperti fasilitas di jalan tol, juga fasilitas-fasilitas pos kesehatan, dan juga bagaimana melakukan rekayasa lalu lintas untuk memberikan kemudahan dan kelancaran pada masyarakat yang akan melakukan silaturahmi Idul Fitri,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Bambang, kesadaran masyarakat juga sudah mulai membaik pada saat menggunakan jalan sesuai aturan dan dalam pemanfaatan pos kesehatan guna menurunkan angka kecelakaan.
“Angka kejadian kecelakaan itu turun drastis lebih dari 50 persen. Juga angka fatalitas kecelakaan baik yang meninggal maupun yang cedera turun drastis,” kata Bambang.
Di sepanjang jalur mudik, menurut Bambang, tantangan dalam pelayanan di posko kesehatan adalah dalam memberikan layanan konsultasi dan promosi kesehatan untuk menjaga perilaku hidup sehat, bersih, dan juga berkendara yang aman.
Selanjutnya, cepat tanggap yang berbanding lurus kecepatan pelayanannya saat terjadi kecelakaan.
“Bagaimana melakukan pelayanan dengan benar supaya tidak memperparah atau menyebabkan kefatalan lanjut dari korban,” jelas Bambang.
Penggunaan posko kesehatan saat ini, kata Bambang, lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan konsultasi, pelayanan promotif preventif, juga layanan kesehatan tradisional seperti akupresur dan massage (pijat) lantaran kejadian kecelakaan menurun.
“Serta kegiatan promosi untuk membangun kesadaran untuk istirahat dan memanfaatkan Pos kesehatan,” tambahnya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: